DaerahJawa Timur

Penganut Kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais di Jember Sholat Id Lebih Awal

×

Penganut Kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais di Jember Sholat Id Lebih Awal

Sebarkan artikel ini
Penganut Kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais di Jember Sholat Ied Lebih Awal
Penganut Kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais di Jember Sholat Ied Lebih Awal

Penganut Kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais di Jember Sholat Ied Lebih Awal
Penganut Kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais di Jember Sholat Id Lebih Awal

Lenterainspiratif.id | Jember – Pagi ini, Rabu, (12/5) sejumlah umat muslim warga Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Jember, nampak melaksanakan sholat Idul Fitri. Kegiatan solat Id tersebut digelar di 3 lokasi yang berada di lingkungan pondok pesantren (ponpes) Mahfilud Duror.

“Yakni untuk jemaah laki-laki di masjid besar, kemudian yang perempuan di langgar (surau) perempuan. Kemudian satu lagi di masjid belakang pondok juga ada. Jadi ada 3 lokasi beda,” kata Pengasuh Ponpes Mahfilud Duror, KH Ali Wafa usai salat Id, Rabu (12/5/2021).

Menurut pria yang karib disapa Ra Ali ini, ponpesnya selama ini menggunakan kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais sebagai patokan. Dan itu sudah menjadi pegangan secara turun temurun oleh kiai dan pengasuh ponpes Mahfilud Duror.

Dengan berpegang kitab tersebut, biasanya santri ponpes dan warga sekitar akan menjalani ibadah puasa Ramadan lebih awal dari ketetapan pemerintah. Demikian juga penetapan 1 Syawal, juga lebih awal.

“Meskipun berbeda dengan ketetapan pemerintah, dalam kurun waktu 5 tahun sekali, ada hari awal Ramadhan ataupun awal Syawal bersama dengan pemerintah. Jadi kami tidak selalu berbeda,” terang Ra Ali.

“Kemudian setiap sewindu sekali atau 8 tahun sekali, ada ijtihad yang dilakukan untuk diperbaharui hitungannya,” sambungnya.

Kendati demikian, pihak ponpes tak tutup mata akan adanya pandemi COVID-19. Pihaknya telah melakukan serangkaian protokol kesehatan pada saat solat Id, seperti mensterilisasi lokasi dengan menyemprotkan desinfektan, dan lain sebagainya.

“Kemudian saat pelaksanaan salat, Alhamdulillah kita sediakan masker. Meskipun juga akhirnya tidak cukup karena kehabisan. Tapi jemaah juga banyak yang membawa sendiri dari rumah. Juga ada hand sanitizer, jadi sudah menyadari kondisi Pandemi COVID-19 sekarang ini,” pungkas Ra Ali. ( suf )