Mojokerto | Lenterainspiratif.id – Warga Dusun Wonorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, dihebohkan dengan penemuan sebuah bungkusan yang diduga berisi bayi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, bungkusan tersebut ditemukan di sebuah lahan tebu yang ada di desa setempat, pada Selasa (17/8/2021) malam.
Temuan mencurigakan itu juga sempat diabadikan warga dalam rekaman video dan di unggah di media sosial Facebook, dalam unggahan itu disebutkan jika bungkusan kresek warna kuning tersebut berisi janin bayi.
Penemuan bungkusan itu bermula saat salah seorang warga Dusun Wonorejo, melihat dua orang tak dikenal menggali tanah di area kebun tebu warga. Dua orang tersebut datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor sambil membawa bungkusan kresek berwarna kuning.
“Karena takut, warga ini memberitahu ke warga lain yang kemudian diteruskan ke Polsek Jetis. Kami bersama Team Identifikasi Satreskrim Polresta Mojokerto bersama pihak Puskesmas Jetis datang ke TKP untuk melakukan pemeriksaan,” papar Kapolsek Jetis, Kompol Soegeng Prajitno, Rabu (18/8/2021).
Petugas dari Polsek Jetis, dan team Identifikasi Satreskrim Polresta Mojokerto, yang mendatangi lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan isi dari bungkusan yang diduga berisi bayi tersebut.
Bungkusan itu ternyata bukan berisi bayi namun berisi barang-barang bekas melahirkan yang berlumuran darah segar, seperti selang infus, sisa bungkus obat menghilang nyeri dan perlak kain yang berlumuran darah.
“Bungkusan tersebut dibawah ke Puskesmas Jetis dan petugas menerangkan jika barang-barang tersebut merupakan bekas sisa-sisa setelah melahirkan. Kami langsung melakukan pemeriksaan terkait warga yang habis melahirkan dan benar ada salah satu warga baru saja melahirkan,” katanya.
Warga tersebut yakni pasangan suami istri berinisial BI (35) dan TW (34), yang tinggal di sebuah rumah kos yang tak jauh dari tempat penemuan bungkusan itu. Kepada petugas, mereka menyampaikan bahwa di minta oleh bidan untuk menguburkan barang-barang sisa melahirkan. Namun karena tinggal di rumah kos mereka bingung hendak menguburnya dimana, hingga diputuskan untuk menguburnya di kebun tebu milik warga.
“Sama bidan yang menolong proses melahirkan disuruh mengubur,” ungkapnya. Lokasi kebun tebu dengan rumah pemilik bayi dekat, mereka pasangan suami istri kos. Proses persalinan ditolong bidan desa, saat meminta untuk mengubur maka bungkusan tersebut hendak dikubur di lahan tebu. Lahan tebu itu milik warga, saat menggali ketahuan warga,” urainya.
Soegeng juga menjelaskan bahwa bayi dari pasangan BI dan TW yang merupakan warga Surabaya itu dalam kondisi sehat. Ia juga kembali menegaskan, bahwa bungkusan itu bukan berisi bayi sebagaimana disebutkan di media sosial.
“Bayi ada, sehat. Mereka pasangan suami istri kos, mereka merupakan warga Surabaya yang kos di Jetis. Jadi bungkusan plastik kresek warna kuning tersebut hanya berisi bekas sisa-sisa setelah melahirkan bukan janin bayi yang ramai di medsos, karena bayinya masih ada dan sehat,” pungkasnya. ( Diy )