Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Pendekar Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda ( PSHW TM ) Cabang Mojokerto tunjukan jurusnya di hadapan ratusan pendekar ikatan pencak silat seluruh indonesia (IPSI ) dan aparat kepolisian polres mojokerto kota di Gelora A. Yani, Kota Mojokerto, Rabu (31/03/2021.
Tak hanya pendekar STK atau PSHW TM namun terdapat 135 pendekar pencak silat lainya seperti PSHT, Perguruan Dali Kumbang, Perguruan Nur Harias, Perguruan Persinas Asad, Perguruan Pagar Nusa, Perguruan IKS, Perguruan Tapak Suci, Perguruan Perisai Diri dan beladiri TNI
Berkumpulnya para pendekar merupakan salah satu langkah menjaga persatuan dan Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di Kota Mojokerto.
Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi mengatakan bahwa tujuanya mengundang para pendekar selain berlatih bersama memupuk warisan budaya leluhur dalam memperkuat tali persaudaraan juga bersama sama menjaga Harkamtibmas.
“Dan para pendekar Pencak silat juga sepakat menolak adanya pergerakan atau anti terorisme yang ada di manapun. Kejadian bom bunuh diri yang terjadi di gereja Katedral Makassar, ini merupakan kesiapsiagaan para pendekar sebagai komponen kekuatan yang sangat di butuhkan dalam pengamanan,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu pimpinan PSHW TM Maryudi usai menerima tali merah putih dari Kapolres Mojokerto Kota sebagai simbol persatuan, menjelaskan bahwa pihaknya akan selalu siap menjaga Harkamtibmas sebagai bentuk pengamalan dari ajaran keluhuran budi amar makruf nahi munkar yang adi luhung.
” Berdirinya PSHW TM bermula dari keinginan mempertahankan kesatuan bangsa, sehingga pantaslah jika kami saudara PSHW turut andil dalam menjaga ketertiban masyarakat” Jelas Pria kekar yang sering di sapa pak yudi.
Selain itu Rudi Hartanto Ketua PSHW TM Cabang Mojokerto menegaskan bahwa anggotanya bukan untuk pamer saat menunjukan jurus jurusnya di hadapan semua pendekar di kota mojokerto namun hal itu adalah bentuk dari mentradisikan budaya leluhur yang sangat mulia.
” Jurus di PSHW memang sebenarnya tidak di bolehkan menunjukan selain daripada saudara seasuhan, namun yang di tunjukan tadi tidak utuh atau dengan kata lain hanya kulitanya saja”, Tegas Rudi yang juga anggota TNI ini.
Ditempat yang sama, Ketua IPSI Kota Mojokerto, H. Ahmad Suud mengungkapkan bahwa selama ini Perguruan Pencak Silat Kota Mojokerto berlatih di tempat seadanya. Baru kali ini ada yang memperhatikan soal tempat latihan para pesilat di Kota Mojokerto.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Kapolresta Mojokerto yang mengajak kita bersinergi dengan TNI Polri, Semoga TNI Polri Jaya, dan jujur baru Pak Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi yang memperhatikan tempat untuk latihan secara bersama antarperguruan di Kota Mojokerto,” ucap H. Ahmad Suud. ( roe )