Lenterainspiratif.id | Sofifi – Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara Jabobetabek (PB-Formmalut Jabobetabek) menilai bahwa terkait dengan pencemaran lingkungan di sungai sagea dan boki maruru, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, adalah sebuah kejahatan besar yang telah di sembunyikan.
Melalui Ketua Umum PB-Formmalut Jabobetabek, M. Reza A Syadik, saat di konfirmasi awak media, Minggu (17/09/2023) mengatakan, terkait dengan pencemaran lingkungan di sungai sagea dan boki maruru, Kabupaten Halmahera tengah adalah real kejahatan yang diduga disembunyikan, dimana hampir terlihat dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, sampai dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah lambat membuka motif tercemarnya sungai sagea.
Menurut Reza, sungai sagea, yang menjadi sumber pendapatan air bagi warga setempat yang tercemar, harusnya Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Halmahera Tengah menyiapkan alternatif, dalam rangka menjawab kebutuhan dasar warga di sekitar.
“Akhir-akhir ini yang terlihat bagi kelembagaan eksekutif daerah ataupun legislatif di Provinsi Maluku Utara cenderung fokus membentuk tim Investigasi, tapi toh sejauh ini belum ada perkembangan informasi yang kongkrit, bila menunggu waktu lama, bagaimana nasib rakyat di Sagea.?,” cecernya.
Ngaurnya lagi kata Reza, DLH Provinsi Maluku Utara berkesimpulan perubahan warna air di sungai sagea Kabupaten Halmahera Tengah, bukan dari perusahaan tambang, padahal jelas awal mula DLH sendiri yang mengeluarkan surat rekomendasi terhadap 5 perusahaan untuk menyetop sementara aktivitas operasional pertambangan, ketidakbecusan semacam ini mengkonfirmasi DLH Maluku Utara asal-asalan tanpa riset, langsung sudah mengambil kesimpulan.
“Dengan begitu Pak Gubernur Maluku Utara kami minta secara tegas, segera copot DLH Provinsi Maluku Utara. Ketidak konsistenan DLH Provinsi Maluku Utara, membuka dugaan kuat, ada konspirasi, bisa jadi Kepala DLH Maluku Utara masuk angin,” tegas laki-laki Asal Kayoa Ori ini.
Ketum juga, menyentil sejumlah DPD-RI dan DPR-RI yang berasal dari Maluku Utara yang duduk di senayan bahwa, “Tandai mereka yang diam, kampanyekan di 2024, mereka yang duduk di senayan saat ini, jangan dipilih lagi mereka, Ngapain pada diam, bersuara dong, jangan tunggu waktu dekat momentum pemilu, baru kalian berkoar-koar membela rakyat,” sesalnya. (TT).