Budaya

Pemkot Mojokerto Bakal Angkat Permainan Tradisional di Mojotirto Festival

×

Pemkot Mojokerto Bakal Angkat Permainan Tradisional di Mojotirto Festival

Sebarkan artikel ini
Permainan tradisional
Anak-anak saat mencobal melakukan lompat tali

Permainan tradisional
Anak-anak saat mencobal melakukan lompat tali

Lenterainspirtif.id | Mojokerto – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berencana megangkat permainan tradisional dalam gelaran Mojotirto Festival yang digelar pekan depan, Selasa (22/3/2022).

Sebanyak 47 siswa perwakilan dari seluruh Sekolah Dasar Negeri di Kota Mojokerto bakal meramaikan gelaran Festival Mojotirto dengan permainan tradisional.

Dalam gladi yang digelar pada, Jumat (17/3/2022) terlihat anak-anak begitu antusias memperagakan permainan yang akan ditampilkan. Bahkan, mereka tampak benar-benar hanyut dalam memainkan properti permainan yang disediakan panitia.

Termasuk Jose dan Gita, siswa-siswi kelas 3 SDN Wates 1 itu terlihat asyik memainkan biji-biji dakon di hadapan mereka. Sembari menunggu giliran bermain, Jose mengungkapkan perasaannya mengikuti kegiatan di area dekat bibir sungai Ngotok, di bawah Jembatan Rejoto itu. “Panas sih, tapi senang bisa sambil main-main gini”, ungkap anak laki-laki bernama lengkap Jose Sandy Pasalbessy itu.

Gita yang tengah serius memasukkan satu persatu biji dakon ke dalam lubang dakon pun turut menyauti, “Iya, jarang main-main gini. Seru ternyata”, ucapnya.
Anak perempuan bernama lengkap Gita Nur Maulani itu juga mengakui, meski mengetahui permainan dakon, ia sangat jarang memainkannya bersama teman-teman.
Selain dakon, sejumlah ragam permainan tradisional yang akan ditampilkan antara lain bola bekel, sonda, dan lompat tali. Sejumlah permainan tersebut memang diketahui semakin jarang dimainkan oleh anak-anak, seiring dengan kemajuan zaman. Dolanan yang banyak melibatkan aktivitas fisik dan interaksi langsung tersebut kian tergeser dengan permainan modern dan gadget.

“Jadi, ada anak-anak memainkan permain tradisional ini untuk mengingatkan kembali tentang keberadaan permainan tradisional yang perlu untuk dilestarikan,” tutur Prastowo, salah satu penanggung jawab acara lapangan sekaligus anggota Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Mojokerto, saat ditemui selepas geladi.

Terlebih, dengan melibatkan langsung anak-anak dalam memperagakan permainan tradisional tersebut, dapat memberikan pengalaman langsung betapa permainan tradisional sebenarnya tidak kalah menyenangkan. Sehingga, mereka tertarik kembali untuk memainkan permainan yang saat ini dikategorikan jadul tersebut. (Roe/adv)