Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun Anggaran 2026 di Pendopo Graha Maja Tama, Kamis (27/3/2025). Forum ini menjadi ruang diskusi strategis untuk merancang program pembangunan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Bupati Mojokerto, Dr. Muhammad Al Barra, Lc, M.Hum, yang akrab disapa Gus Barra, menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar pembangunan di Kabupaten Mojokerto benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap program yang kita susun benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Musrenbang ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk menentukan prioritas pembangunan,” ujar Gus Barra.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto beserta jajaran, Forkopimda, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, akademisi, pelaku usaha, serta organisasi masyarakat.
Dalam paparannya, Gus Barra menyebutkan bahwa arah pembangunan Kabupaten Mojokerto ke depan akan fokus pada empat aspek utama.
“Pertama, kita ingin menjamin akses masyarakat terhadap layanan dasar, termasuk pendidikan dan kesehatan. Kedua, kita akan mendorong hilirisasi sumber daya alam melalui pembangunan infrastruktur berbasis teknologi serta penguatan investasi,” ungkapnya.
Selain itu, Gus Barra juga menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik dan berbasis digital.
“Pemerintahan yang transparan dan efisien sangat penting. Kita akan terus meningkatkan digitalisasi pelayanan publik serta memberdayakan masyarakat agar semakin aktif dalam pembangunan,” tambahnya.
Keamanan dan ketertiban juga menjadi salah satu fokus utama dalam perencanaan pembangunan Mojokerto ke depan.
“Tanpa stabilitas keamanan, pembangunan tidak akan berjalan optimal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus menjaga ketertiban dan supremasi hukum di Mojokerto,” tegasnya.
Untuk mewujudkan visi besar ini, Pemkab Mojokerto mengusung konsep Catur Abipraya Mubarok, yang berarti harapan luhur untuk Mojokerto yang lebih maju, adil, dan makmur.
“Kita ingin Mojokerto menjadi daerah yang penuh berkah, di mana pembangunan tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan sosial dan budaya. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, kita bisa mewujudkan itu semua,” pungkas Gus Barra.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Drs. Bambang Wahyudi, M.Si, menjelaskan bahwa hasil dari Musrenbang ini akan menjadi dasar dalam penyusunan APBD 2026.
“Total usulan belanja yang diajukan mencapai Rp3,85 triliun. Namun, proyeksi belanja kita hanya Rp2,82 triliun, sehingga terdapat defisit Rp1,03 triliun. Oleh karena itu, kita harus menentukan prioritas agar anggaran bisa dialokasikan secara efektif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang merinci bahwa pokok-pokok pikiran DPRD mengusulkan anggaran sebesar Rp70,75 miliar, sementara usulan prioritas desa dari 18 kecamatan mencapai Rp370,02 miliar.
“Sedangkan usulan belanja dari SKPD tercatat sebesar Rp3,41 triliun,” pungkasnya. (Roe/adv)