Lenterainspiratif.com | Jakarta – Dampak covid – 19 sangatlah dirasakan oleh semua pihak, tidak sedikit karyawan yang harus dirumahkan karena perusahaan tempat bekerja harus gulung tikar.
Dilansir dari kompas.com, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Indonesia, mengatakan bahwa pemerintahpun terus bekerja keras dalam menahan dampat negative pandemic corona terhadap perekonomian.
Pemerintah menyiapkan berbagai trategi adapun beberapa hal yang akan dilakukan untuk stimulus dan dorongan serta kebijakan insentif yang bertujuan untuk menjaga dan memulihkan ekonomi dari sisi konsumsi, investasi, eskpor, dan dari sisi produksi.
Beliau juga menuturkan, dengan adanya langkah – langkah yang telah dilakukan pemerintah harapannya kinerja perekonomian masih bisa terjaga di zona positif hingga akhir tahun.
“Dengan langkah tersebut, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 dapat dicegah untuk tidak merosot secara tajam dan masih dapat dipertahankan pada zona positif,” ujar bendahara negara tersebut ketika membacakan tanggapan pemerintah atas tanggapan fraksi – fraksi pada Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (18/6/2020).
Perlu diketahui, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun berada pada kisaran -0,4 persen hingga 2,3 persen. Pemerintah juga telah memiliki dua rencana kinerja perekonomian hingga akhir tahun, yaitu skenario berat dengan realisasi pertumbuhan ekonomi 2,3 persen dan realisasi sangat berat di mana perekonomian mengalami kontraksi 0,4 persen.
dengan langkah-langkah stimulus dan insentif yang telah digulirkan pemerintah, harapannya bisa memberikan dampak psitif pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV. Sebab, kuartal II tahun ini diproyeksikan akan menjadi masa terberat bagi kinerja perekonomian RI.
“Apabila langkah mitigasi dan pemulihan ekonomi pada tahun 2020 dapat berjalan secara efektif dan baik, maka momentum pemulihan ekonomi diharapkan akan terus berlanjut pada tahun 2021,” kata dia.
Sebelumnya, Sri Mulyani sempat memproyeksi realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini akan mengalami kontraksi hingga -3,1 persen.
Pemerintah kembali meningkatkan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Untuk menunjang kinerja perekonomian di kuartal berikutnya. Anggaran tersebut senilai Rp 695 triliun untuk penanganan dampak pandemi Covid-19. Yang diharapkan dapat meningkatkan stimulus di bidang kesehatan, stimulus perpajakan hingga bantuan pembiayaan untuk UMKM. (tim)