Daerah

Peletakan Batu Pertama Pasar Benpas, Disertai Hujan Pertanda Berkah

foto : walikota mojokerto Neng Ita saat melakukan peletakan batu pertama pasar benpas dengan nilai anggaran 11 miliar

Lenterainspiratif.com MOJOKERTO – Sebanyak 222 pedagang eks alun-alun semakin lega, saat Walikota Mojokerto Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Neng Ita,  meletakan batu pertama pembangunan kembali Pasar Benteng Pancasila (benpas) yang terbakar 2017 silam.

Acara peletakan batu pertama, memang sempat diguyur hujan deras disertai dengan angin kencang, hingga sedikit memporak porandakan kelambu tenda yang berada di tengah lahan yang akan didirikan pasar tersebut. selang beberapa menit kondisi itu segera diatasi oleh beberapa petugas sampai akhirnya acara kembali normal sesuai rencana.

Neng Ita usai peletakan batu pertama pada jum’at 31/01/2020 dengan didampingi  Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo menjelaskan bahwa proyek ini senilai Rp 11 miliar yang diusulkan pada tahun 2018 lalu, merupakan dana penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melaui kementrian perdagangan yang di disposisi ke kementrian PUPR, karena terkategori pada pasar yang terkena bencana kebakaran.

Dana itu, masuk pada dana penugasan di tahun 2018  melalui mekanisme tender sehingga pemenang baru muncul pada tahun 2019 kemarin, sehingga pada awal tahun ini baru bisa dilakukan proses pembangunan, sesuai dengan pengajuan proposal nantinya akan dibangun sebanyak 240 kios, jumlah tersebut sudah lebih dari  jumlah pedagang eks alun alun, Di targetkan proyek ini akan selesai selama tujuh bulan ke depan.

sementara itu, pasar ini nantinya akan ada suasana etnik kemajapahitan yang akan disesuaikan dengan kearifan lokal, pedagang yang teradaftar di disperindag yang akan menempatinya,  terutama warga Kota Mojokerto, dimana hal itu sesuai dengan misi pemerintah kota yaitu membangun usaha kecil yang berbasis kerakyatan.

” bahwa proyek ini nantinya akan memiliki etnik kemajapahitan sesuai kearifan lokal, namun bentuk strukturnya mengikuti apa yang ada di kementrian, kalo untuk siapa yang menempati tentunya adalah yang sudah terdata di disperindag” jelas Neng Ita.

Disinggung soal adanya hujan deras dalam acara tersebut dengan senyum khasnya ia (Neng Ita ) mengatakan ini sebuah berkah dan bukan pertanda buruk.

Sebelumnya, bahwa tender pengerjaan pasar satu lantai ini dimenangkan PT Karya Bumi Indah. Giat Pre Contraction Meeting (PCM) antara pihak PUPR, Disperindag Kota Mojokerto dan pelaksana dilaksanakan Rabu (29/1/2020) siang.

Disela-sela pemetaan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengungkapkan hasil dari PCM tersebut. Tampaknya pihak kontraktor tak dapat mengeksekusi pembangunan sesuai skema awal yang sedikit lebih jumbo. “Ini tadi awalnya akan dibangun 248 kios. Tapi setelah diukur lagi akan ada sekitar 15 kios di bagian belakang dan tiga disamping yang tidak dapat dibangun karena keterbatasan lahan,” terang Ruby Hartoyo.

Walaupun demikian, mantan Kadishub itu memastikan jika kios baru itu nantinya akan menampung seluruh pedagang eks Alun-alun. “Tetap bisa ditampung. Artinya kan tetap ada sisa sekitar 26 kios lagi,” imbuhnya.

Ruby mengungkapkan masa pelaksanaan pembangunan tersebut yakni tujuh bulan. “Tujuh bulan. Dan seluruh proyek dibawah PUPR. Disperindag hanya selaku OPD yang membidangi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag, Kota Mojokerto, Ganesh Krisnawan mengungkapkan program pembangunan kembali pasar ini adalah usulan dari Pemkot. Pembangunan ini diajukan ke pusat karena bersifat darurat.

“Pembangunan diusulkan ke Pemerintah Pusat karena disana ada anggaran darurat seperti ini. Kita hanya meminta anggaran. Teknis lelang sampai pelaksanaan PUPR semua. Kita hanya menyediakan lahannya saja,” tambahnya.

Pembangunan yang akan dimulai Jumat esok tidak termasuk vitalisasi lahan parkir. “Untuk lahan parkir, akan kita ajukan di PAK (Perubahan APBD). Karena didalam skema ini tidak mencakup itu semisal untuk pavingisasi atau pembangunan sejumlah fasilitas penunjang,” pungkasnya. (roe)

Exit mobile version