Jawa TimurKesehatan

Peduli Kesehatan Mental, Puskesmas Kedundung Mojokerto Andalkan “PANGERAN ADIPATI RADENAWA”

×

Peduli Kesehatan Mental, Puskesmas Kedundung Mojokerto Andalkan “PANGERAN ADIPATI RADENAWA”

Sebarkan artikel ini

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Satu lagi layanan unggulan yang dimiliki oleh Puskesmas Kedundung , yaitu PANGERAN ADIPATI RADENAWA, singkatan dari Pendampingan oleh Kader dan Deteksi Dini pada Setiap Orang dengan Permasalahan Kejiwaan.

Seperti namanya, layanan ini berfokus pada upaya meningkatkan kesehatan mental di masyarakat. Kesadaran akan kesehatan mental perlu disadari setiap individu untuk mencegah berbagai dampak negatif yang terjadi.

Beragam faktor berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang, seperti faktor genetik, perubahan hormon, hingga kondisi individu yang terkait dengan lingkungan sosialnya. Gejala yang timbul yaitu mudah marah, merasa putus asa, rendah diri, merasa cemas dan khawatir yang berlebihan.

“Tidak hanya sehat fisik, kesehatan mental juga penting dalam keseharian kita. Namun banyak yang masih meremehkan pentingnya kesehatan mental. Alhasil, persoalan ini patut menjadi perhatian, karena belakangan banyak masyarakat dewasa bahkan remaja yang memiliki gangguan jiwa atau depresi cukup tinggi,” ujar Kepala Puskesmas Kedundung drg. Heti Nira Purnaningsih, Sabtu 30 Maret 2024

Melalui program ini, pemeriksaan dilakukan secara bertahap. Pada tahap deteksi dini, dilakukan oleh kader kesehatan yang memang telah dibekali pengetahuan mengenai deteksi dini dan pendampingan ODGJ di Posyandu, Posbindu, maupun kegiatan lain dengan metode SRQ-20.

“Hasil deteksi dini inilah yang nantinya akan digunakan apakah orang tersebut perlu dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut atau tidak,” lanjut drg. Heti.

Berikutnya, untuk pemeriksaan lebih lanjut pada pasien yang terindikasi memiliki gejala gangguan jiwa dilakukan oleh dokter dan dikonsulkan ke Psikolog yang ada di Puskesmas Kedundung atau Dokter Spesialis Jiwa di rumah sakit. Melalui tahapan tersebut, diharapkan pasien bisa mendapat penanganan yang tepat.

“Dengan sehat fisik dan mental, maka masyarakat bisa produktif, beraktivitas secara optimal. Jika belajar, bekerja bisa optimal, ini kan nantinya akan berdampak luas, termasuk peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas drg. Heti. ( Roe )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id