Israel Membantah
Pemerintah Israel segera membantah laporan ini. Kementerian Luar Negeri menuduh Komisi PBB bias dan menjadi “alat propaganda Hamas”. Perwakilan tetap Israel di PBB, Daniel Meron, bahkan menyebut laporan itu sebagai “skandal, fitnah, dan kebohongan terang-terangan.”
Rekomendasi Komisi
Dalam laporannya, Komisi mendesak Israel segera menghentikan genosida, mencabut pengepungan, mengakhiri kebijakan kelaparan, serta membuka akses tanpa hambatan bagi badan-badan kemanusiaan seperti UNRWA dan OHCHR. Negara-negara anggota PBB juga diminta menghentikan penjualan senjata, menindak individu maupun perusahaan yang terlibat, serta mengambil langkah hukum dan diplomatik untuk menghentikan kejahatan tersebut.
“Komunitas internasional tidak bisa tinggal diam ketika bukti genosida begitu jelas. Setiap hari tanpa tindakan berarti hilangnya lebih banyak nyawa,” kata Pillay memperingatkan.
Veto AS Mengganjal
Namun, langkah diplomasi kembali menemui jalan buntu. Amerika Serikat kembali menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB untuk memblokir resolusi gencatan senjata permanen yang diajukan 10 negara anggota tidak tetap. Resolusi itu didukung 14 anggota lain, namun kandas karena veto Washington. Itu adalah kali keenam AS menghalangi upaya gencatan senjata sejak perang Israel–Hamas dimulai.













