Makin Tua Makin Membara
Lentera Inspiratif – Usia bukan menjadi halangan, begitu pepatah mengatakan. Demikian juga dengan para orang tua (manula) yang tetap bersemangat di usianya yang mulai renta. Meski stamina tak seperti dulu, namun tak jarang mereka tetap menjalani aktifitas layaknya generasi muda. Bahkan, tak jarang mereka enggan disebut legenda karena merasa semua yang dilakukannya belumlah usai. Berikut dua manula yang tetap membara di usianya yang senja.
1. Masako Wakamiya, Programmer 82 Tahun
Meski di usianya yang sudah kepala 8, namun tak menyurutkan Masako Wakamiya untuk mendalami ilmu pemrograrman komputer. Mantan pegawai bank asal Jepang ini membuktikan, bahwa semua bisa menjadi programmer tanpa pandang umur.
Berawal ketika dirinya meminta beberapa developer untuk membuatkan game khusus bagi para manula, namun tak ada satupun yang meresponnya. Lantaran kecewa karena tak ada yang memenuhi keinginannya, membuat nenek satu ini memutuskan untuk membuat game sendiri.
Meski baru mengenal komputer di usia 60 tahun setelah pensiun dari tempatnya bekerja, Masako membuktikan bahwa usia bukan menjadi kendala untuk menjadi seorang programmer. Ia membuktikan dengan membuat aplikasi Hinadan, game iOS buatannya tentang festival Hinamatsuri di Jepang. Untuk membuat game tersebut ia membutuhkan waktu sekitar 6 bulan lamanya.
Menurut pengakuannya, ia belajar pemrograman melalui facebook dan skype bersama anak muda asal Sendai, barat Tokyo. Melalui anak muda inilah Masako belajar bahasa pemrograman Swift melalui Skype dan mesenger facebook. Ia mengatakan, logika saja tidaklah cukup untuk belajar pemrograman, akan tetapi motivasi untuk terus belajar.
Karena pencapaiannya itulah, ia kerap diundang PBB. Bahkan, ia juga pernah diundang untuk menghadiri konferensi programmer-programmer Apple (WWDC) tahun 2017 dan TEDx talk di Tokyo.
2. Ede Smith Juara Karate di Usia 75 Tahun
Berawal dari kanker serviks yang dideritanya, membuat Ede Smith kembali membara di usianya yang sudah renta. Setelah sembuh dari penyakit yang dideritanya, ia seperti menemukan hidupnya yang baru. Ia enggan menjalani hari-hari seperti manula lainya dan memilih lepas dari zona nyaman dengan menggeluti olahraga karate.
Tentu saja, keputusan untuk menggeluti olahraga yang identik dengan adu fisik ini tidaklah tepat. Tapi jangan salah, Ede malah menorehkan banyak prestasi dan meraih sabuk coklat. “Saya mendapatkan kekuatan saya kembali,”katanya.
Menurut nenek satu ini, karate membatunya sehat secara fisik dan waspada secara mental. Tidak tanggung-tanggung, Ede yang kerap dijuluki ninja ini sanggup membanting laki-laki yang beratnya tiga kali berat tubuhnya. Tidak itu saja, ia juga sanggup mematahkan papan kayu hanya dengan menggunakan tangan kosong.
Ede juga mengatakan, dengan karate dirinya terbebas dari penyakit peradangan sendi yang kerap dialami oleh para manula. Kini ia makin giat berlatih untuk meraih sabuk hitam sesegera mungkin.
Meski banyak cucu-cucunya menganggap keren, namun Ede justru menganggap dirinya lebih gila daripada yang lain. (and/dirangkum dari berbagai sumber)