Pandangan Akademisi Terkait Pendidikan Di Maluku Utara

foto : adnam mahmud selaku akademisi dan dosen iain ternate

Jurnalis : Sarif Umra

Ternate, Lentera Inspiratif.com

Pendidikan merupakan salah satu cita-cita bangsa yang mengarah kepada pencerdasan dan mengangkat martabat bangsa. Namun, hal ini berbeda dengan pendidikan yang ada di Maluku utara. Pasalnya, seakan dunia pendidikan tidak di pedulikan oleh Pemerintah setempat baik Provinsi maupun Kabupaten/kota. Dan jika kita lihat fakta dan angka anak-anak yang di maluku utara, salah satunya minimnya fasilitas pendidikan, dan di tambah lagi biaya  yang mahal. Sehingga ada anekdo ‘orang miskin dilarang sekolah. Padahal, pendidikan adalah memanusiakan manusia.

Sementara itu, salah satu Akademisi Maluku Utara, Dr. Adnam Mahmud MA. Selaku pengamat pendidikan, saat ditemui pada (14/10/2017) mengatakan bahwa ‘pendidikan di maluku utara secara umum sudah mendingan, tinggal dimana kemauan Pemerintah Maluku Utara umumnya, untuk meningkatkan kesejateran. Selain dari pada itu, mendukung sarana dan prasarana pendidikan, hal ini juga sangatlah penting di pendidikan Formal dan Non formal, dari Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA).Belum memadai jadi harapan masyarakat maluku utara, tenaga pendidik dan kependidikan sangatlah penting untuk di perhatikan, jangan sampai hanya kepentingan individual.”tuturnya

Disamping itu, Guru dan dosen yang ada di Maluku Utara, hanya mengejar profesonalisme. Serta, guru dan dosen sertifikasi tidak menjadi ukuran, maka harus ada peningkatan pendidikan mulai dari tingkat S1 dan seterusnya. Sehingga, harus ada keseimbangan dengan pengetahuan, kalau tidak maluku utara ketingalan jauh dari daerah yang lain. Disisi lain, pastinya pendidikan maluku utara masih jauh dari harapan, tetapi sudah nampak kemajuanya tinggal di tingkatkan lagi. Sebab, di perguruan tinggi misalnya ada program peningkatan sumber daya manusia (SDM) itu harus menjadi prioritas.”tegasnya (rif)

Kabiro Maluku Utara : Iksan Togol

Editor : Didit Siswantoro