
Lenterainspiratif.com, Surabaya – Kasus prostitusi yang melibatkan artis kembali menjadi buah bibir. Kali ini artis FTV Hana Hanifah yang diamankan polisi saat sedang berdua di dalam kamar hotel di Medan bersama pria berinisial A yang diduga pemesannya.
Meski sempat diamankan di Polrestabes Medan, Hana akhirnya dipulangkan karena berstatus sebagai saksi. Berbeda dengan Hana yang identitasnya kemudian terpublikasi, pria pemesannya A yang disebut sebagai pengusaha ini cenderung tak diungkapkan.
Pengamat feminisme Dwi Rahayu Kristianti menjelaskan kenapa setiap pria hidung belang pemesan artis selama ini cenderung ditutupi. Sebab, pria hidung belang ini bukan orang sembarangan.
“Kita lihat saja untuk bersenang-senang bisa membayar 20 juta itu pasti bukan orang sembarangan. Itu kan yang minim, kalau yang kemarin misalkan artis VA dulu pernah ada list-nya ada 60 juta sampai 80 juta. Itu pasti bukan orang sembarangan,” ujar Rahayu.
“Kalau bukan orang sembarangan pasti punya backingan. Bisa jadi dalam bentuk materi atau dalam bentuk kenalan untuk menutup (identitasnya) itu,” imbuhnya lagi.
Selain bukan orang sembarangan, Rahayu juga menyebut adanya relasi kuasa yang tidak imbang dalam teori feminisme. Sebab dalam hal ini pria hidung belang adalah pembeli dan yang punya kuasa untuk menutup identitas siapa dirinya.
“Nah kalau kemudian saya melihatnya dari teori-teori feminisme, saya melihat adanya relasi kuasa yang tidak imbang. Misalkan yang perempuan ini meskipun artis tapi tidak imbang. Sebab dia dibeli. Jadi kalau sudah dibeli harus nurut dengan apa kata pembeli,” jelasnya.
“Jadi karena ada relasi kuasa yang tidak imbang sehingga pembelinya ini bisa menutup, membungkam beberapa pihak agar tidak terekspose,” tambah dosen Fakultas Hukum Unair itu.
“Dan kalau kita lihat para pelanggan kalau gak pejabat ya pengusaha, pengusaha pun itu bukan pengusaha ecek-ecek. Nah ini saya melihatnya ada relasi yang tidak imbang. Bahkan polisi juga tidak bisa membukanya,” tandas Rahayu. (tim/LI)
Artikel ini sudah tayang di detik.com dengan judul : Dosen FH Unair Nilai Pemesan HH Sebaiknya Diungkap ke Publik