Kriminal

Pabrik Narkoba Terbesar di Indonesia Ada di Malang, Modusnya Berkedok Kantor EO

Pabrik narkoba di Indonesia, Berita Malang
Pabrik narkoba di Malang terbongkar

Lenterainspiratif.id | Malang – Polisi berhasil membongkar pabrik narkoba terbesar di Indonesia yang berada di Jalan Bukit Barisan Nomor 2 Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Dalam menjalankan bisnisnya, pabrik ini berkedok kantor Event Organizer (EO) untuk mengelabui warga dan aparat keamanan.

Polisi melakukan penggerebekan pada Rabu (3/7/2024). Hasilnya ditemukan ganja sintetis, ekstasi dan xanax.

Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada mengatakan, terbongkarnya lokasi pabrik narkoba ini dari hasil pengembangan ditemukannya 23 kilogram ganja sintetis di daerah Kalibata, Jakarta. Polisi pun langsung melakukan penyelidikan.

“Polisi melakukan penyelidikan sehingga diketahui barang tersebut berasal dari Kota Malang,” kata Komjen Wahyu, Rabu (3/7/2024).

Barang bukti yang diamankan berupa ganja sintetis atau tembakau gorilla seberat 1,2 ton. Kemudian, juga 25 ribu pil ekstasi dan 25 ribu pil xanax.

“Di dalam (rumah produksi narkoba) juga ditemukan adanya mesin pencacah, mesin pencetak, mesin pemanas, beserta cooler-nya,” jelasnya.

Polisi juga mengamankan 8 orang tersangka. Diantaranya, bagian peracik yakni YC (23), FP (21), DA (24), AR (21), SS (28). Kemudian tersangka bertugas menjadi pengedar atau kurir yaitu RR (23), IR (25), HA (21).

Diketahui, kegiatan pabrik narkoba tersebut beroperasi sejak Mei 2024.

“Mereka modusnya menyewa rumah kontrakan ini untuk dijadikan kantor Event Organizer, namun nyatanya untuk laboratorium pabrik narkoba,” katanya.

Para tersangka dijerat pasal 113 ayat 2 subsider pasal 114 ayat 2 subsider pasal 102 ayat 2 junto pasal 132 ayat 2 UU RI Nomor 35 tahun tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal hukuman mati, serta denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar.

“Dari barang bukti yang diamankan dari penindakan ini, maka kita dapat menyelamatkan sekitar 5 juta 350 ribu jiwa dari penyalahgunaan narkoba,” katanya. (Fi)

Exit mobile version