Lenterainspiratif.id | Tips – Menjadi orang tua anyaran memang tidaklah mudah. Tidak jarang, kita kurang memahami, apa yang bayi butuhkan. Termasuk soal kapan kita harus mengganti popok si bayi.
Menggunakan popok sekali pakai untuk bayi memang kerap menjadi pilihan orang tua, karena dinilai praktis dan mudah digunakan. Meski demikian, popok sekali pakai juga bisa menimbulkan risiko jika Anda tak rutin menggantinya.
Popok yang jarang diganti bisa menyebabkan iritasi atau ruam popok pada area kelamin, selangkangan dan pantat bayi.
Lantas, berapa jam sekali seharusnya popok bayi diganti?
Banyak produk popok sekali pakai mempromosikan produknya bisa dipakai selama 8 hingga 10 jam. Tapi sebaiknya, Anda sering mengecek kondisi popok si kecil tiap 2-3 jam sekali ya, Moms.
Popok yang sudah penuh harus segera diganti. Jika dibiarkan terlalu lama, maka bisa membuat kulit di sekitar paha dan kemaluan bayi lembab dan sulit bernapas. Akibatnya, kotoran pun akan menumpuk dan menyebabkan kulit bayi iritasi atau gatal-gatal.
Apalagi jika popoknya sudah terkena feses, maka harus segera diganti, Moms. Kandungan asam pada feses bayi bisa membuat kulitnya gatal, panas dan iritasi. Bahkan, jika sering terjadi, bayi bisa terkena infeksi kandung kemih. Selain itu, popok kotor yang tidak segera diganti bisa membuat bayi rewel karena tidak nyaman.
Oleh karena itu, rajin-rajin memeriksa kondisi popok si kecil ya, Moms. Jangan lupa pula untuk membersihkan terlebih dahulu area kemaluan, paha dan selangkangan bayi menggunakan air bersih sebelum mengganti popok lama dengan popok yang baru. (Met)