Jawa TimurKriminal

Ngeri, Kematian Salah Satu Santri Di Ponpes Amanatul Ummah Pacet Ternyata Karena Disabung

×

Ngeri, Kematian Salah Satu Santri Di Ponpes Amanatul Ummah Pacet Ternyata Karena Disabung

Sebarkan artikel ini
Santri Di Ponpes Pacet, sabung

 Ponpes Amanatul Ummah Pacet, Sabung
Iwut Widiantoro

lenterainspiratif.id | Mojokerto – Kejanggalnya atas meninggalnya santri asal Lamongan di Ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto yang diduga tidak wajar kini mulai menemukan titik terang. Ternyata, sebelum meninggal, GTR (14) sempat disabung (adu tarung silat) dengan santri lainnya.

Iwut Widiantoro pengacara pelaku, kematian GTR bukan tidak dikeroyok melainkan diadu bertarung silat (sabung). “tidak dikeroyok, disabung satu lawan satu hanya saja bergilir,” kata Iwut, Sabtu (13/11/2021).

Lebih lanjut, Iwut juga menceritakan kronologis kematian GTR. Peristiwa ini berawal dari korban yang dicurigai mencuri oleh santri lainnya. “dari pengungkapan BAP kemarin GTR ini dituduh mencuri, karena santir-santri di Pondok ini banyak yang kehilangan uang,” ucapnya.

Akhirnya, salah satu santri yang berinisial B ingin membuat pelajaran dengan GTR, ia mengajak GTR dan belasan santri-santri lainnya ke salah satu ruangan. “Jadi bukan dikeroyok, waktu diruangan ini GTR diadu sabung bergantian,” papar Iwut.

Masih kata Iwut, diwaktu sabung dengan santri ke-tiga ini, GTR tumbang setelah dibanting.
“sabung pertama dan kedua GTR masih bertahan karena yang dilawan teman seangkatan yakni kelas 10, disabung ke-tiga yang dilawan GTR ini kelas 11, akhirnya dia sempat pingsan setelah dibanting dengan posisi kepala mendarat lebih dulu,” jelasnya.

Santri yang berada dilokasi sempat memberikan pertolongan korban dengan memberikan minyak kayu putih dan minum. Namun GTR kembali pingsan hingga santri lainnya menggotongnya ke kamar. “Sempat sadar dan diberi minum, namun GTR pingsan lagi,” paparnya.

Pagi harinya GTR sempat dibawa ke Klinik terdekat, hanya saja GTR meninggal saat dalam perjalanan.
Dari hasil visum, Iwut membenarkan adanya pendarahan di kepala korban, dimungkinkan disebabkan waktu korban dibanting dengan kepala mendarat terlebih dahulu. “ada pendarahan juga di otak, mungkin karena gegarotak,” jelasnya.

Saat ini kasus tersebut masih berlanjut di ranah hukum, Iwut juga mengatakan bahwa akan segera dilakukan rekontruksi di Ponpes yang berlokasi di Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mojokerto, IPDA Dwi Ari tidak merespon saat dihubungi. Begitupun dengan Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Trksnarto Andaru Rahutomo juga tidak menjawab saat dihubungi. (Diy)