lenterainspiratif.id | Berita Mojokerto hari ini – Misteri Kematian pegawai cafe di mojokerto akhirnya terungkap dan menemui titik terang, pegawai cafe bernama Ananda Putra Wiyanto alias Nanda (18) asal Dusun Soso, Desa Cepoko Limo, Kecamatan Pacet, kabupaten mojokerto setelah adanya hasil autopsi dokter forensik RS Bhayangkara Pusdik Shabara Porong, ditemukan luka bekas pukulan benda tumpul di kepala bagian belakang.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldy Hangga Putra menjelaskan, dari hasil autopsi dokter forensik RS Bhayangkara Pusdik Shabara Porong, bahwa korban pada bagian kepala belakang terdapat luka bekas pukulan benda tumpul.
“Ada bekas pukulan benda tumpul tepatnya di kepala bagian belakang,” kata Rifaldy kepada wartawan di kantornya, Selasa (12/1/2021).
Pukulan benda tumpul tersebut menyebabkan keretakan pada bagian tengkorak belakang. Kemudian ada pembuluh darah yang mengalir ke otak pecah sehingga terjadi pendarahan.
“Kemungkinan besar dipukul. Luka diluar kecil cuma karena keras membuat tengkorak retak,” ujar Rifaldy.
lebih lanjut Rifaldy juga menjelaskan bahwa pegawai cafe bernama Nanda tersebut diduga dipukul menggunakan benda keras dibagian kepala belakang yang membuat kepala Nanda mengalami keretakan.
“yang jelas benda tersebut lebih keras dari kayu. Luka yang nampak hanya 1, kemungkinan dipukul satu kali,” terangnya.
Saat ini Satreskrim Polres Mojokerto sedang mendalami kasus dugaan penganiayaan pria yang bekerja sebagai administrasi kafe Gama di wilayah Kecamatan Pacet.
Polisi mengindikasikan adanya penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal.
Meski jasad almarhum Nanda sudah dimakamkan, polisi terpaksa harus membongkar makam putra pertama pasangan dari Wiwik Nur Astutik (37) dan Agus Heriyanto (41), pada Selasa (5/1) malam. Itu dilakukan polisi setelah orang tua korban melaporkan ke pihak kepolisian, tentunya guna melengkapi penyelidikan.
Tak hanya membongkar makam korban, polisi juga sudah memeriksa 7 saksi termasuk GM bos pemilik kafe dan kedua temannya yang saat itu pergi bersama satu mobil dengan korban.
“Dari keterangan saksi masih kita gali, hasil penyelidikan di lapangan kita sudah memeriksa 7 orang saksi, mereka adalah teman korban,” terang Rifaldy.
Sebelumnya, Kematian pegawai cafe Ananda Putra Wiyanto membuat orang tua korban menaruh curiga dan merasa janggal atas kejadian yang dialami putranya.
Korban diduga dianiaya sebelum menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapat perawatan di rumah sakit selama satu Minggu lamanya.
Karena Orang tua korban merasa ada yang janggal iapun akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk mengungkap kematian anak pertamanya.
Ibu korban Wiwik Nur Astutik (37) mengatakan bahwa anaknya dikabarkan kecelakaan dan menjalani perawatan di rumah sakit oleh bos kafe yang bernama GM (24) pada Minggu (26/12/2020). Namun, sebelum dikabarkan mengalami kecelakaan, pria yang dikenal pendiam itu memberikan kabar bahwa dirinya akan menginap di tempat bosnya di Kecamatan Ngoro pada Sabtu (26/12/2020).
“Pamit kalau akan tidur di tempat bosnya yang disebut mess untuk pegawai di Ngoro, itu bilang kalau naik mobil sama bos dan teman-temannya,” kata Wiwik kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).
Melalui pesan whatsapp (WA), Nanda mengirim foto untuk meyakinkan jika dia menumpang mobil bosnya. Ia meninggalkan motor miliknya di kafe.
“Saya sempat bertanya sama GT temannya pegawai di kafe itu juga. Katanya Nanda sama bosnya dan tiga orang lainnya yang ikut. Itu dua perempuan dan satu laki-laki, bukan pegawai kafe,” terangnya.
Setelah itu pada Minggu (26/12/2020), kabar buruk datang dari bos kafe yang dikirim melalui pesan WA kepada orang tua Nanda. Bos kafe itu memberi tahukan jika Nanda kecelakaan dan dirawat di RSUD Sidoarjo.
“Saya dapat kabar itu jam 1, katanya Nanda dirawat di RSUD Sidoarjo,” ujarnya.
Setelah menerima kabar itu, keluarga Nanda dengan diantar ibu dan kakak GM langsung bergegas ke Sidoarjo. Dalam perjalanan, kakak GM sempat mengatakan bahwa Nanda sempat dirawat di sebuah klinik kawasan Ngoro sebelum dirujuk ke RSUD Sidoarjo.
“Ternyata saat di rumah sakit Ngoro itu, anak saya sudah dioperasi karena luka berat di kepala bagian belakang, hanya dijahit kemudian dibawa ke RSUD Sidoarjo,” jelasnya.
Nanda tidak sadarkan diri selama sepekan dirawat di RSUD Sidoarjo. Hingga pada Minggu (3/1/2021), Nanda menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 13.00 WIB.
Pada hari yang sama, jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Soso pukul 16.00 WIB.
Pihak keluarga sempat bertanya kepada perawat di klinik Ngoro yang menangani dan menjahit luka di kepala Nanda. Karena saat itu, korban masih dalam kondisi sadar.
“Saya sudah melaporkan ke pihak kepolisian. Tolong segera diungkap penyebab kematian anak saya,” tandasnya. (her)