LenteraInspiratif.id | MOJOKERTO – Puncak rangkaian acara dalam menyongsong 25 tahun Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berlangsung meriah. Acara ini berlangsung pada Sabtu (20/5/2023) di Aula Ninestar PC NU Kabupaten Mojokerto.
Sebelumnya, ada serangkaian acara dalam menyambut 25 Tahun PMII Mojokerto berkiprah, diantaranya pada Kamis (18/5/2023) dilakukan ziarah ke makam-makam senior dari PMII yang telah wafat. Dilanjutkan pada Jum’at (19/5/2023) ada talkshow, penanaman pohon, dan santunan anak yatim.
Malam puncak 25 Tahun PMII Mojokerto ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Mojokerto, Ketua PC. NU Kab. Mojokerto, Kyai Abdul Adhim, Ketua Ikatan Keluarga Alumni PMII (IKA-PMII), H. Hidayat dan anggota, serta seluruh kader aktif PMII Mojokerto.
Serangkaian acara tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PMII, dan Yalal Wathon. Dilanjutkan pembacaan tahlil oleh Ketua KPU Kota Mojokerto, Saiful Amin, kemudian sambutan, pemutaran film dokumenter, dan disusul dengan pemotongan tumpeng.
Ketua panitia, Miftahudin mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi semua pihak dari awal mula acara hingga pada acara puncak malam ini.
“Alhamdulillah, dalam 3 hari ini serangkaian acara telah kita sukseskan, dan pada malam hari ini, merupakan puncaknya acara. Saya berharap seluruh kader PMII dapat mewujudkan PMII punya peran aktif dalam kemajuan dan kesejahteraan Mojokerto,” tutur Kepala Desa Medali, Puri tersebut.
Sementara itu, Ketua IKA PMII, H. Hidayat berpendapat bahwa lahirnya PMII di Mojokerto tidak lepas dari pergolakan demokrasi yang dinamakan Orde Baru tahun 1998. Jika PMII Mojokerto sudah berusia 25 tahun, maka dapat dilihat PMII telah melahirkan kader-kader intelektual yang mewarnai di segala bidang, Penyelenggara Pemilu, Politisi, Jurnalis, ASN dan sebagainya.
“Saya berharap kita dapat mengevaluasi kondisi di Mojokerto khususnya untuk kader PMII yang masih aktif, di era disrupsi ini harus diimbangi dengan banyak pengetahuan intelektual dan membaca,” pesan anggota DPRD Jatim tersebut.
Ia juga menyampaikan agar sahabat-sahabati yang masih aktif di kampus jangan malah tergerus oleh majunya teknologi, seharusnya mahasiswalah yang pandai-pandai mengendalikan kemajuan teknologi.
” Sudah menjadi kewajiban bahwa sahabat-sahabati yang masih di Kampus harus menjaga idealisme dan mengasah sikap kritis untuk memberi masukan kepada Pemerintah Daerah, memberi alternatif solusi, dan sikap kritis lainnya,” jelasnya.
Kemudian, setelah sambutan-sambutan acara dilanjut dengan menonton film dokumenter PMII pada saat demonstrasi dari tahun ke tahun. (Diy)