Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Bermalam di kuburan sudah membuat bulu kuduk merinding, apalagi harus tinggal selama bertahun-tahun. Ternyata hal itu tidak berlaku bagi warga salah satu kampung di Kota Mojokerto, sebab mereka sudah terbiasa hidup berdampingan dengan makam cina.
Kampung itu berada di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Kedundung, Magersari, Kota Mojokerto. Terlihat sejumlah rumah warga setempat berhimpitan dengan makam marga Tionghoa itu.
Di bangunan beton itu terdapat ornamen khas china berbentuk naga. Selain itu terdapat ukiran huruf cina berwana emas. Disamping makam terdapat tempat menaruh dupa yang sudah bersatu dengan tembok rumah warga.
Berjarak satu meter dari makam cina, terdapat rumah milik Yono (46). Dirinya mengaku sudah 20 tahun tinggal di kampung makam China itu.
“Sekitar tahun 2002 saya mulai tinggal di sini,” ucapnya saat diwawancara lenterainspiratif.id pada, Kamis (27/10/2022).
Selain dua makam di depan rumah, terdapat tiga makam yang berdiri di belakang rumah Yono.
Yono nekat tinggal di rumah dengan dikelilingi makam karena tidak punya tanah untuk dibangun rumah. Meski begitu dirinya mengaku tidak pernah mendapat gangguan dari makhluk halus.
“Alhamdulillah aman tidak ada hal-hal mistis,” tuturnya.
Selain itu, tetangga Yono yang bernama Kasmani (67) menyampaikan hal serupa. Sejak dirinya tinggal pada tahun 1998, makam Cina itu sudah berdiri. Meski begitu, Kasmani mengaku jika sejumlah makam sudah dibongkar.
“Ada yang (makam dibangun) tahun 1955. Banyak yang sudah dibongkar,” tuturnya.
Meski tinggal berdekatan dengan makam, Kasmani mengaku jika dirinya tidak pernah diganggu makhluk astral.
“Tidak takut, sudah biasa keluar jam 12, jam 3 malam,” pungkasnya. (Diy)