HukumKriminal

Median Jalan Depan SPN Polda Jatim Dibongkar

pembongkaran median jalan SPN Mojokerto, kecelakaan lalu lintas Mojokerto, BBPJN Jawa Timur-Bali, penataan jalan Bangsal, pengamanan jalan nasional Mojokerto
Proses pembongkaran median jalan sepanjang 400 meter oleh petugas BBPJN Jawa Timur-Bali di depan SPN Polda Jatim sebagai langkah pengamanan lalu lintas.

Mojokerto, LenteraInspiratif.id — Pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali resmi memulai proses pembongkaran median jalan di depan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim, Bangsal, Mojokerto, Senin, (5/5/2025).

 

Langkah ini merupakan respons cepat atas meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di ruas jalan nasional tersebut. Median sepanjang 400 meter yang membentang dari arah timur ke barat itu dinilai menjadi salah satu faktor penyebab rawannya insiden.

 

Proses pembongkaran dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat berat, untuk menghindari gangguan arus lalu lintas. Petugas menggunakan bor dan palu bobok beton mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya.

 

“Target penyelesaian dalam dua minggu. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pengaspalan ulang dan pemasangan marka jalan baru,” terang Sekar Sari Gondoarum, PPK 4.2 BBPJN Jatim–Bali.

 

Tindakan ini juga mendapat perhatian langsung dari Anggota Komisi V DPR RI, Reni Astuti, yang turut hadir meninjau lokasi. Ia mengungkapkan bahwa pembongkaran median adalah bagian dari hasil rapat koordinasi lintas sektor yang digelar beberapa hari sebelumnya.

 

“Kami banyak menerima laporan dari warga terkait kecelakaan di depan SPN. Karena ini jalan nasional, maka kami pastikan pembongkaran dilakukan dengan tepat dan tetap memperhatikan keselamatan pengguna jalan,” jelas Reni.

 

Berdasarkan evaluasi teknis dari BBPJN dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto, lebar jalan yang tidak mencapai 23 meter membuat pemasangan median menjadi tidak memenuhi syarat keselamatan lalu lintas.

 

Kepala DPRKP2 Mojokerto, Rachmat Suharyon menegaskan, “Median ini memang harus dibongkar, karena tidak sesuai standar teknis jalan nasional. Langkah ini dilakukan demi keselamatan semua pihak.”

 

Selain pembongkaran separator, mitigasi keselamatan jalan seperti pemasangan rambu-rambu tambahan dan rekayasa lalu lintas juga menjadi fokus utama.

 

Dengan target rampung dalam dua pekan, proyek ini diharapkan mampu menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan serta keamanan pengguna jalan di kawasan strategis Mojokerto tersebut.

Exit mobile version