Jawa TimurKriminalPeristiwa

Mayat Perempuan Setengah Telanjang Terbungkus Kasur Dekat Kantor PWNU Jatim Diduga Korban Pembunuhan

×

Mayat Perempuan Setengah Telanjang Terbungkus Kasur Dekat Kantor PWNU Jatim Diduga Korban Pembunuhan

Sebarkan artikel ini
Mayat Perempuan Setengah Telanjang Terbungkus Kasur Dekat Kantor PWNU Jatim Diduga Korban Pembunuhan
petugas saat lakukan olah TKP

Mayat Perempuan Setengah Telanjang Terbungkus Kasur Dekat Kantor PWNU Jatim Diduga Korban Pembunuhan
petugas saat lakukan olah TKP

lenterainspiratif.id | Surabaya – Sesosok mayat perempuan setengah telanjang yang ditemukan terbungkus kasur dan karung plastik di lahan kosong dekat kantor PWNU Jatim di Pagesangan, Jambangan, Surabaya, diduga tewas karena menjadi korban pembunuhan.

“Diduga korban pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian, Jumat (23/4/2021).

Dugaan pembunuhan itu sendiri didasari dengan kondisi korban yang ditemukan tewas terbungkus kasur dan karung plastik yang terikat, kemudian jenazah juga sudah mengeluarkan aroma tidak sedap karena diduga sudah berada di lokasi sekitar 2 sampai 3 minggu. Saat ditemukan kondisi mayat perempuan itu dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan celana jeans saja, dugaan pembunuhan itu diperkuat dengan ditemukannya bekas penganiayaan di tubuh korban.

Sementara Kapolsek Jambangan Kompol Isharyata mengatakan di lokasi tidak ditemukan identitas milik korban. Hanya jenis kelamin korban yang dapat diketahui.

“Identitasnya belum. Perempuan (jenis kelamin). Dibungkus dengan kasur dan beberapa kain ada ikatan tali,” ujar Isharyata.

Di lokasi kejadian tim Inafis Polrestabes Surabaya, menemukan sejumlah barang bukti, seperti baju, handuk, sajadah, boneka, kasur, serta karung plastik.

“Yang ditemukan banyak, itu masih ada di sana. Di situ, ada baju, handuk, ada boneka, ada juga mainan, dan ada lainnya,” ungkap Isharyata.

Berdasarkan hasil identifikasi sementara yang dilakukan oleh oleh tim Inafis Polrestabes Surabaya, ditemukan adanya bekas penganiayaan di tubuh korban.

“Ya mungkin ada unsur penganiayaan,” lanjut Isharyata. ( fi )