
Lenterainspiratif.com | Jombang – Kain kafan milik jenazah Anis Purwaningsih (30) telah ditemukan, sedangkan lokasi penemuannya di kebun sebelah rumah warga Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang. Saat ditemukan kain kafan itu terbungkus tas kain berwarna biru, dan dilapisi dengan tas plastik warna hitam.
Bungkusan kain kafan tersebut pertama kali ditemukan oleh sang pemilik pekarangan, Lilik Kustiyah (49), sekitar pukul 06.00 WIB Lilik sudah melihat bungkusan tersebut namun ia kira itu sampah. Baru sekitar pukul 10.00 WIB Lilik memungut bungkusan tersebut.
“Saya biarkan saja, saya tinggal memberi makan ayam. Tapi saya heran kok dibuangnya ke sini. Padahal bukan tempat sampah,” kata Lilik kepada wartawan di lokasi penemuan kafan, Senin (21/9/2020).
Setelah dipungut, bungkusan kafan itu hendak ia bakar karna memang dikira sampah.
“Saya buka dulu, kok baunya wangi seperti orang mati, ternyata isinya kafan ada bercak darahnya. Saya langsung lari bilang ke orang-orang,” terangnya.
Tak hanya kain kafan saja yang ada didalam bungkusan tersebut, namun juga ada sebuah patung bayi merangkak yang terbuat dari logam kuningan.
Penemuan tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Ngoro AKP Yanuar Tri Sanjaya, ia mengatakan kafan yang ditemukan Lilik hanya berjumlah satu lembar.
“Patung di dalam kain kafan, di dalam kantong plastik itu. Bentuknya seperti itu (bayi merangkak),” kata Yanuar. Senin (21/9/2020).
Ia sendiri belum dapat memastikan apakah kafan yang ditemukan Lilik itu benar milik jenazah Anis atau berasal dari makam lain.
Namun di lain sisi, pihaknya telah menyerahkan kafan tersebut ke keluarga Anis. “Posisi kain kafan sudah kami serahkan ke keluarganya, akan dimakamkan kembali,” terangnya.
Sedangkan Kepala Desa Kesamben Wandoko Sungkowo Yudha memastikan kafan yang ditemukan di kebun sebelah rumah Lilik, dicuri dari makam Anis. Karena terdapat bercak darah pada kain putih tersebut. hal itu itu disebabkan karena Ibu muda itu meninggal dunia karena mengalami pendaraan saat operasi persalinan.
“Bisa dipastikan karena ada bercak darah di situ, di bagian bawah. Karena almarhum meninggal karena pendarahan saat operasi,” tegasnya.
Peristiwa pembongkaran makam AP tersebut, pertama kali diketahui oleh Suaprni (54) pada Minggu (20/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu ia tengah berziarah ke makam keluarganya.
Sebagaimana informasi, Anis Purwanti merupakan warga asal Kediri yang kemudian tinggal di desa asal suaminya yakni di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang. Pasangan suami istri itu telah memiliki satu anak perempuan berusia 4 tahun, Anis kemudian hamil anak kedunya.
Namun sayang, anak kedua Anis meninggal di dalam kandungan, dan ia harus menjalani operasi untuk melahirkan anak keduanya itu. Pasca operasi ia mengalami pendarahan hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (19/9) sekitar pukul 13.00 WIB di RSK Mojowarno, Jombang.
Sedangkan sang jabang bayi telah meninggal terlebih dahulu pada Jum’at (18/9) dan telah dimakamkan terlebih dahulu.
Jenazah Anis kemudian dimakamkan pada hari yang sama, Sabtu (19/9) sekitar pukul 16.00 WIB disamping makan siang anak di pemakaman umum Dusun Sumberbeji. (dit)