Lenterainspiratif.id | Tulungagung – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) keagamaan di Tulungagung mendorong Pemerintah Daerah bersikap tegas dengan maraknya prostitusi terselubung baik online maupun offline.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua MUI Tulungagung Hadi Mohammad Mahfudz di Pendapa Kongas Arum Kusumaningbongso, Senin (22/8/2022).
“Terkait pekat ini banyak, di antaranya terkait maraknya tempat-tempat kos yang dijadikan prostitusi terselubung atau mesum. Yang kedua maraknya prostitusi online dan offline, juga judi, miras dan narkoba,” paparnya.
Pria yang akrab disapa Gus Hadi ini menyampaikan maraknya prostitusi terselubung hingga perjudian harus segera disikapi oleh pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum secara tegas.
“Dalam hal ini pemerintah daerah harus bersikap tegas agar tidak menjalar ke masyarakat lain,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menegaskan pemerintah daerah terus berupaya melakukan pengawasan dan upaya penegakan hukum sejumlah pelanggaran peraturan daerah, khususnya menyangkut dugaan penyalahgunaan sejumlah tempat untuk prostitusi terselubung.
“Kami adakan penertiban tempat-tempat kos itu banyak, dan hotel-hotel, (akan) kami ekspose di media juga. Penertiban sudah kami lakukan, kemudian operasi kafe pada jam sekolah juga sudah saya instruksikan,” ujar Maryoto.
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto berkomitmen akan melakukan upaya pemberantasan berbagai bentuk perjudian, online, maupun offline.
“Pak Kapolri perintahnya sudah tegas, kami harus Satya Haprabu penindakan perjudian, baik itu manual darat ataupun online. Kami komitmen untuk itu. Alhamdulillah sudah tujuh kasus yang kami tangani,” kata Eko. (Ji)