Jawa Timur

Mantan Pramugari di New Zealand Banting Setir Jadi Penari Striptis

×

Mantan Pramugari di New Zealand Banting Setir Jadi Penari Striptis

Sebarkan artikel ini
Dirumahkan Akibat Pandemi, Mantan Pramugari di New Zealand Banting Setir Jadi Penari Striptis

Dirumahkan Akibat Pandemi, Mantan Pramugari di New Zealand Banting Setir Jadi Penari Striptis

Lenterainspiratif.id – Pandemi COVID-19 ini tentunya menjadi guncangan terhebat bagi bisnis maskapai penerbangan, diberlakukannya lock down baik tingkat daerah hingga negara membuat maskapai penerbangan harus vakum, akibatnya pihak perusahaan harus melakukan PHK kepada mayoritas pekerjanya terutama pramugari.

Para karyawan maskapai yang diberhentikan pun akhirnya harus kembali memutar otak untuk mencari uang agar terpenuhi semua kebutuhannya. Sejumlah pramugari di New Zealand misalnya, banyak dari mereka yang banting stir menjadi penari striptis akibat merebaknya COVID-19.

Memang diketahui sejak pandemi COVID-19 terjadi, maskapai penerbangan utama Air New Zealand terpaksa harus membatalkan banyak jadwal penerbangan yang mengakibatkan 1.500 kru kabin terpaksa diberhentikan, hal itu membuat para mantan pramugari mencari rezeki dengan alih profesi menjadi penari striptis.

Salah satu klub striptis, seperti dilansir The Sun, mengungkapkan bahwa setengah dari aplikasi lamaran pekerjaan yang masuk profesi sebelumnya adalah pramugari. Fenomena alih profesi dari pramugari jadi penari striptis pun kian marak.

Salah satu mantan pramugari Air New Zealand mengatakan kepada New Zealand Herald bahwa kini dirinya telah menjadi penari erotis, bahkan banyak rekan-rekan yang juga mantan pramugari memiliki nasib yang sama dengannya.

“Sekarang akan ada ribuan kru pesawat, pilot dan staf darat yang berada pada situasi serupa dengan saya. Kami harus mencari opsi dan karier lain untuk sekadar bisa memberi makan keluarga,” tuturnya.

Moment itu pun dimanfaatkan oleh salah satu klub dewasa ‘Calendar Girls’ untuk membuka lowongan bagi mantan pramugari untuk menjadi penari striptis melalui media sosial Facebook.

“Sedang cari kerja? Kami menawarkan siapa saja yang mau mengenakan seragam lama mereka tanpa iuran klub atau tampil di panggung sampai vaksin ditemukan!” tulis Calendar Girls pada laman Facebook resminya.

“Kami selalu mencari bakat-bakat terbaik,” lanjutnya.

Klub striptis yang dikelola Calendar Girls sendiri sebenarnya juga tidak beroperasi secara offline karena tiga cabangnya di Auckland, Wellington dan Christchurch ditutup imbas Corona. Kini klub tersebut lebih fokus pada bisnis online dan mempekerjakan mantan pramugari.

Juru bicara Calendar Girls pun angkat bicara terkait hal tersebut, ia mengatakan bahwa 50% dari total pelamar datang dari para mantan pramugari. (tim)