foto : prosesi pemakaman aisyah hamid baidlowi.
Jombang, Lentera Inspiratif.com
Mantan Ketua Umum PP Muslimat NU, Aisyah Hamid Baidlowi, telah tutup usia pada Kamis, (08/03/2018). Aisyah Hamid Baidlowi meninggal dunia pada pukul 12.50 WIB, di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Namun, jenazah mantan Ketua Umum PP Muslimat NU yang menjabat di tahun 1995-2000 ini, setelah berada di Jalan Bukit Pratama Raya A 9 Pasar Jumat, Lembak Bulus, Jakarta Selatan, dibawa ke Tebuireng Jombang, Jawa Timur, untuk dimakamkan. Dalam suasana duka dan tangis mengiringi jenazah adik dari Almarhum Presiden Ke 4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Bahkan, tampak sejumlah tokoh-tokoh Muslimat, seperti Khofifah Indar Parawangsa, Mundjidah Wahab, tampak hadir dalam acara pemakaman. Ditambah, ribuan santri juga turut hadir dalam prosesi pemakaman.
“Jadi selama ini setelah beliau (red : Aisyah Hamid Baidlowi) Ketua Umum saya ketua Umum, tetapi ketua dewan Pembina yayasan, yang ngurusi panti asuhannya Muslimat, yang ngurusi Poliklinik dan Rumah sakit, yang ngurusi TK nya Muslimat dan semuanya yang mengurusi beliau, ” tutur Khofifah Indar Parawansa, selaku ketua Umum PP Muslimat NU, saat ditemui diacara pemakaman, Jumat (09/03/2018).
Sebelum meninggal dunia, adik Gus Dur tersebut, meminta pada Khofifah untuk menggantikannya, mengurusi semua yayasan di Muslimat, melauli rapat yayasan, dan disahkan di Notaris.
“Satu bulan lalu, beliau minta semuanya digantikan saya. Melalui forum rapat yayasan, beliau mengatakan bahwa sekarang ini, ketua dewan Pembina semuanya biar mbak Khofifah, “ungkapnya.
Usai menandatangani semua akta dari 5 yayasan dari notaris pada Rabu (07/03/2018) malam, Khofifah diminta ke Jakarta oleh Gus Sholah, yang saat itu Aisyah sedang dirawat di ruang ICU RS Mayapada.
“Rabu malam, dua hari lalu saya ke Jakarta, malamnya saya kaget bahwa semua akta notaris dari lima yayasan diserahkan pada saya. Lalu kemarin saya dapat kabar bahwa beliau dipanggil oleh Allah, “pungkasnya. (santoso)