Daerah

Makan Anggaran Milyaran, Pasar Eks Alun Alun di Benteng Capai 68 Persen

×

Makan Anggaran Milyaran, Pasar Eks Alun Alun di Benteng Capai 68 Persen

Sebarkan artikel ini
Pasar benpas
Foto : pasar benpas eks alun alun di bangun

Pasar benpas
Foto : pasar benpas eks alun alun di bangun

Lenterainspiratif.com | Mojokerto – Setidaknya 222 pedagang eks alun-alun merasa sedikit lega, lantaran Pemerintah pusat membangun kembali Pasar Benpas (Benteng Pancasila) Kota Mojokerto yang terbakar 2017 silam sudah hampir selesai mencapai 68 persen.

Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelontor anggaran sebesar Rp 11 miliar lebih.

Dari informasi yang ada, bahwa tender pengerjaan pasar satu lantai ini dimenangkan PT Karya Bumi Indah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo saat dikonfirmasi mengatakan jika dalam perencanaan awal adalah 250 kios, namun ternyata setelah diambil gambar melalui drone kontraktor hanya bisa membangun sebanyak 232 kios. Dimana 220 kios untuk Eks PKL yang kiosnya terbakar dan 12 kios lainnya untuk PKL yang telah mengajukan.

“Proses pembangunan pasar eks alun alun di benteng sudah 68%, Kewajiban pedagang Pasar Benteng Pancasila nantinya akan diserahkan oleh Kementerian Sosial, nantinya semua pedagang di 232 kios tersebut hanya berjualan pakaian saja guna menghindari kebakaran,” terang Ruby , Kamis (28/5/2020).

Perlu diperhatikan, bahwa nantinya pedagang membayar sewa Rp 800 Per meter, diambil bahwa luas pada tiap kios 6 meter maka totalnya dalam sebulan harus membayar retribusi Rp.150.000 perbulan. Lalu untuk biaya kebersihan Rp. 100.000 dan untuk membayar token listrik sendiri-sendiri.

” Saya berharap nantinya pedagang jangan sampai memasang listrik sendiri atau penyambungan ilegal agar tak sampai terjadi kosleting listrik yang menjadi penyebab kebakaran” pesan Ruby.

Sebelumnya, bahwa tender pengerjaan pasar satu lantai ini dimenangkan PT Karya Bumi Indah. Giat Pre Contraction Meeting (PCM) antara pihak PUPR, Disperindag  Kota Mojokerto dan pelaksana dilaksanakan Rabu (29/1/2020) siang.

Disela-sela pemetaan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengungkapkan hasil dari PCM tersebut. Tampaknya pihak kontraktor tak dapat mengeksekusi pembangunan sesuai skema awal yang sedikit lebih jumbo. “Ini tadi awalnya akan dibangun 248 kios. Tapi setelah diukur lagi akan ada sekitar 15 kios di bagian belakang dan tiga disamping yang tidak dapat dibangun karena keterbatasan lahan,” terang Ruby Hartoyo.

Walaupun demikian, mantan Kadishub itu memastikan jika kios baru itu nantinya akan menampung seluruh pedagang eks Alun-alun. “Tetap bisa ditampung. Artinya kan tetap ada sisa sekitar 26 kios lagi,” imbuhnya.

Ruby mengungkapkan masa pelaksanaan pembangunan tersebut yakni tujuh bulan. “Tujuh bulan. Dan seluruh proyek dibawah PUPR. Disperindag  hanya selaku OPD yang membidangi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag, Kota Mojokerto, Ganesh Krisnawan mengungkapkan program pembangunan kembali pasar  ini adalah usulan dari Pemkot. Pembangunan ini diajukan ke pusat karena bersifat darurat.

“Pembangunan diusulkan ke Pemerintah Pusat karena disana ada anggaran darurat seperti ini. Kita hanya meminta anggaran. Teknis lelang sampai pelaksanaan PUPR semua. Kita hanya menyediakan lahannya saja,” tambahnya.

Pembangunan yang akan dimulai Jumat esok tidak termasuk vitalisasi lahan parkir. “Untuk lahan parkir, akan kita ajukan di PAK (Perubahan APBD). Karena didalam skema ini tidak mencakup itu semisal untuk pavingisasi atau pembangunan sejumlah fasilitas penunjang,” pungkasnya. (roe)

Print Friendly, PDF & Email