Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Warga desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, mengecat batang pohon yang tumbuh di pemakaman ( TPU ) desa setempat untuk menghilangkan kesan seram dan angker. Tak hanya itu, warga juga melukis tembok makan dengan berbagai gambar dan tulisan-tulisan yang berisi petuah salah satunya bertuliskan ‘Saat usia menjelang senja, persiapkan diri kita untuk berada di sini (makam)’.
Ide mengecat makan menjadi warna-warni itu dicetuskan oleh warga setempat dan relawan (Relawan Garuda), sejak sebelum bulan Ramdhan kemarin. Pada awalnya warga hanya ingin memangkas rata pohon yang ada di area makam dan diberi lampu yang terang, agar saat malam hari makam tak terlihat seram karena di sebelah selatan terdapat jalan tembusan antar dusun.
“Tujuan agar warga kalau lewat saat malam hari tidak takut, karena di sebelah selatan makam adalah jalan tembusan. Awalnya pingin kelihatan terang, pasang lampu dan pohon yang tinggi dipangkas disamakan tingginya. Warga kemudian inisiatif mewarnai pohon,” terang juru kunci makam, Saiful Affandi (39), Selasa (15/6/2021).
Proses pengecatan makan itu dilakukan oleh warga secara bergiliran, setiap hari selalu ada warga yang datang ke makam untuk mengecat.
“Selain itu, tujuannya agar peziarah nyaman dan tidak terkesan kotor. Karena banyak warga yang bekerja dari luar kota, datang malam dan ke makam langsung karena besok harus kembali bekerja. Untuk cat dari swadaya dari warga sendiri, kalau ada warga yang membantu dengan memberikan donasi dipersilahkan,” katanya.
“Rencananya semuanya tidak hanya pohon, tapi sekitar makam seperti bambu ini kan milik warga tapi sudah ada izin untuk memberikan kesan agar tidak anger. Sehingga terlihat lebih indah, rapi dan tidak kotor sehingga warga yang ziarah langsung bisa ziarah tanpa harus bawa alat,” jelasnya.
Affandi menjelaskan, untuk pengecatan batu nisan ia masih menunggu persetujuan ahli waris sehingga tidak bisa dilakukan langsung. Menurutnya, pengecatan tidak ada target tapi ia berharap sebelum Jumat Legi pengerjaannya sudah 80 persen.
“Semua demi kenyamanan warga, lingkungan terutama. Yang dimakamkan di sini merupakan warga yang ada di tiga dusun yakni di sisi selatan dan timur makam sehingga jalan tembusan antar dusun ini sering digunakan warga, kadang juga jalan kaki malam hari tapi sudah terang tidak terkesan angker. Namun rencana mau ditambah lagi lampunya,” pungkas. ( lai )