
Lenterainspiratif.id | Madiun – Gara-gara membawa petasan jenis bom spiritus di dekat Stasiun Babadan, Madiun, sebanyak 15 remaja diamankan anggota Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) Daop 7 Madiun, Minggu (3/4/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.
“Tadi pagi di Stasiun Babadan terdapat 15 pemuda-pemudi yang diamankan oleh Polsuska. Mereka membawa petasan bom spiritus untuk bangunkan orang sahur,” kata Manager Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko.
Ixfan mengatakan jika bermain di jalur KA sangat membahayakan keselamatan. Untuk itu gerombolan ABG tersebut kemudian di berikan sosialisasi.
“Berkaca dari tahun sebelumnya, masih maraknya tindakan iseng yang dilakukan pemuda-pemudi untuk mengisi waktu saat bulan Ramadan dengan cara mengganjal rel memakai batu, paku atau logam lainnya yang berpotensi membahayakan perjalanan KA,” paparnya.
“Tindakan pengamanan ini akan rutin dilakukan oleh Polsuska Daop 7 Madiun selama bulan suci ramadan dengan cara mengumpulkan para pemuda pemudi yang sedang bermain di dekat jalur KA tersebut untuk diberikan sosialisasi dan edukasi,” imbuhnya.
Ixfan menjelaskan, pengamanan di jalur KA saat Ramadhan hingga Idul Fitri akan di perketat. Bahkan pengamanan ini dibagi dalam 3 tahap.
“Tahap 1 pascasubuh pukul 05.00 WIB sampai pukul 06.30 WIB dengan sasarannya pada anak-anak. Tahap 2 saat menjelang buka puasa pukul 16.30 WIB sampai 17.30 WIB dengan sasaran dewasa dan anak-anak. Kemudian tahap 3 setelah salat tarawih pukul 19.30 WIB sampai pukul 21.30 WIB dengan sasaran anak-anak remaja,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Ixfan menyampaikan, sosialisasi dan edukasi tersebut masuk dalam UU 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 38. Ketentuan tersebut, ditegaskan juga dalam Pasal 181 ayat (1).
“Bahwa ruang manfaat jalur kereta api diperuntukkan bagi pengoperasian kereta api dan merupakan daerah yang tertutup untuk umum. Bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur KA, menyeret, menggerakkan, meletakkan atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur KA atau menggunakan jalur KA untuk kepentingan lain selain untuk angkutan KA,” paparnya.
“Dalam hal ini kami juga berharap peran serta dari para orang tua yang memiliki anak-anak berdomisili di dekat jalur KA Madiun untuk lebih berhati-hati, menjaga dan mengingatkan agar tidak bermain atau berada di jalur KA,” tandasnya. (Ji)