Lenterainspiratif.id | Gaya hidup – Hari ini seiring dengan perkembangan teknologi menjadikan lebih sering menghabiskan waktu untuk rebahan. Dalam istilah kekinian, kebiasaan ini dikenal juga dengan istilah ‘mager’ alias ‘malas gerak.
Melansir laman Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, berikut efek jarang gerak jangka panjang yang patut diwaspadai.
1. Konsentrasi menurun
Bekerja sambil duduk terlalu lama membuat tulang punggung jadi tegang. Akibatnya, paru tak mendapatkan ruang yang cukup untuk mengembang optimal sehingga kadar oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh berkurang.
Kondisi di atas bisa menyebabkan turunnya konsentrasi. Sempatkan waktu untuk berjalan-jalan di sekitar kantor atau sekadar melakukan peregangan di tengah aktivitas kerja.
2. Meningkatkan risiko masalah kardiovaskular
Kurangnya aktivitas dan terlalu sering duduk atau rebahan bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa aktivitas fisik mampu mengurangi risiko stroke pada pria hingga 60 persen. Sementara studi lain menemukan aktivitas fisik membantu wanita menghindari risiko stroke dan serangan jantung hingga 50 persen.
3. Gangguan fungsi kognitif
Aktivitas fisik mampu merangsang aliran darah kaya oksigen ke otak dan memperbaiki sel serta jaringan yang mulai mengalami degenerasi. Minimnya aktivitas fisik bisa mengganggu fungsi otak hingga dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan fungsi kognitif.
4. Resistensi insulin
Risiko resistensi insulin bisa muncul saat seseorang menghabiskan waktu sekitar 70 persen dari sehari untuk duduk dan rebahan.
Kondisi ini dapat meningkatkan kadar gula darah yang pada akhirnya menyebabkan diabetes.
5. Memicu osteoporosis
Bahaya kurang gerak yang lainnya adalah ancaman osteoporosis. Malas gerak membuat tubuh kehilangan massa otot dan membuatnya melemah.
Selain itu, tubuh juga akan mengambil kalsium dari tulang. Akibatnya, kepadatan tulang akan berkurang drastis. (Met)