Jawa Timur

Letaknya Geografis, Kabupaten Jombang Jadi Ajang Gaung Sakala Bumi Majapahit 2020

×

Letaknya Geografis, Kabupaten Jombang Jadi Ajang Gaung Sakala Bumi Majapahit 2020

Sebarkan artikel ini
Letaknya Geografis, Kabupaten Jombang Jadi Ajang Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2020
Foto :

Letaknya Geografis, Kabupaten Jombang Jadi Ajang Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2020
Foto : Istimewa

Lenterainspiratif.com | Jombang Hari Ini – Kepala Unit Pengelolaan Informasi Majapahit, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Ahmad Hariri menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan Gaung Sakala Bhumi Majapahit Tahun 2020 yang diselenggarakan dipendopo Kabupaten Jombang.

Dipilihnya Kabupaten Jombang untuk penyelenggaraan Gaung Sakala Bhumi Majapait yang masuk pada tahun kesepuluh ini karena secara geografis posisi Kabupaten Jombang tidak dapat dipisahkan dengan Kerajaan Majapahit. Dipaparkannya bahwa kegiatan tahunan ini sebelumya telah dirintis sejak tahun 2011. Kegiatan untuk mengabarkan kelahiran Mojopahit ini sebelumnya memiliki tujuan utama untuk memberdayakan museum secara optimal. Ahmad Hariri berharap kerjasama ini dapat terus ditindak lanjuti ditahun-tahun yang akan datang.

“Alhamdulillah di tahun 2020 menginjak tahun ke sepuluh, meski ditengah pendemi, acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit dapat dilaksanakan dengan luar biasa, bekerjasama dengan Lesbumi yang menggandeng Pemerintah Kabupaten Jombang, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang dengan menggelar talkshow yang bertema Majapahit dan Tata Kelola Air : Belajar Sejarah, Tantangan Dan Masa Depan,” tuturnya.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab dalam sambutan saat membuka Talkshow dalam rangka Gaung Sakala Bhumi Majapahit tahun 2020 dengan tema, “Majapahit dan Tata Kelola Air Belajar dari Sejarah, Tantangan dan Masa Depan”, menyampaikan bahwa Kabupaten Jombang memiliki sejarah panjang yang tentunya sangat menentukan dalam perkembangan Negara Indonesia, bukan hanya mempunyai peran besar pada saat masa perjuangan tetapi juga masa Kerajaan Majapahit dan masa penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Hal Ini ditunjukkan dengan banyaknya naskah sejarawan yang maupun situs-situs budaya yang ditemukan di Kabupaten Jombang.

Tidak hanya itu secara geografis posisi Kabupaten Jombang yang dibelah Sungai Brantas yang memisahkan sisi Utara, Tengah dan Selatan. Sungai brantas mempunyai fungsi penting bagi perkembangan ekonomi sejak masa kerajaan sampai saat ini, dengan keberadaan pelabuhan-pelabuhan untuk lalu lintas pendistribusian barang dari dan menuju Majapahit.

“Dari sejarah juga, kita semua paham bahwa air memiliki peran penting dalam mitologi Jawa. Peradaban Majapahit meninggalkan jejak peninggalan arkeologis terkait pengelolaan air, mulai dari waduk, sistem irigasi dan drainase, tanggul dan lain-lain. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan tentunya kita sesuaikan dengan tantangan yang kita hadapi saat ini. Tuntutan peningkatan pertumbuhan ekonomi harus berjalan seimbang selaras dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam termasuk diantaranya air secara berkelanjutan,” tutur Bupati Hj. Mundjidah Wahab

Bupati berharap kepada para narasumber yang hadir baik dari komunitas agama, budaya dan lingkungan tersebut nantinya menghasilkan rekomendasi dan saran masukan yang baik untuk masa depan Jombang, demi mendukung tercapainya visi bersama mewujudkan Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing.

“Saya, atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, tentunya menyampaikan terima kasih kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur yang memberikan kehormatan untuk Kabupaten Jombang menjadi salah satu lokasi yang dipilih dalam Refleksi Peringatan Hari Jadi Majapahit Gaung Sakala Bhumi Majapahit Tahun 2020,” tandas putri Pahlawan Nasional Almaghfurlah KH. Wahab Hasbullah.

Tampak hadir mengikuti kegiatan tersebut Wakil Bupati Jombang, Sekretaris Daerah, Asisten II, Kepala OPD terkait di Lingkup Pemkab Jombang; Direktur Perumdam Jombang, Rektor    Universitas Darul Ulum Jombang Dan Rektor Universitas KH. Wahab Hasbullah Jombang; Komunitas Lingkungan, Komunitas Agama Dan Komunitas Budaya yang ada di Jombang dan Kepala Desa Mojokrapak bersama istri.

Pembukaan kegiatan tersebut juga ditandai dengan penyerahan cinderamata Sanggar Rebung kepada BPCB, Bupati, Wakil Bupati, Sekdakab Jombang dan para narasumber oleh Warsubi Kades Mojokrapak selaku Pembina. Serta dilakukan penandatanganan MOU PT. Phalosari dengan Sanggar Rebung dan Lesbumi dalam program Pengembangan ekonomi kreatif Kawasan situs cagar budaya. Pemutaran video sajian dari Sanggar Rebung dan narasi transisi.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan talk show yang menghadirkan narasumber diantaranya Kepala BPCB Jombang Andi Muhammad Sa’id M. Hum; Dr. Amien Widodo (Dosen ITS Surabaya); Sisyantoko (Penggiat Lingkungan Wisata Mojokerto).

Talk show ini membahas tentang bagaimana pemanfaatan air yang melimpah di Kabupaten Jombang. Misalnya air yang berada di Situs Petirtaan Sumberbeji di Dusun Sumberbeji Desa Kesamben Kecamatan Ngoro.

“Situs ini menggambarkan bagaimana teknik pengelolaan air yang sangat bagus dari nenek moyang kita, namun sayang saat ini meluber kemana mana. Oleh sebab itu inilah yang harus kita manfaatkan,” ungkap Andi M. Said dari BPCB Jatim. (Humpro/Nugroho)