InspiratifJawa Timur

Lestarikan Budaya Jawa Timur, SDN Gedongan 2 Mojokerto Hidupkan Ekskul Ludruk Anak

×

Lestarikan Budaya Jawa Timur, SDN Gedongan 2 Mojokerto Hidupkan Ekskul Ludruk Anak

Sebarkan artikel ini
Lestarikan Budaya Jawa Timur, SDN Gedongan 2 Mojokerto Hidupkan Ekskul Ludruk Anak

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Suasana meriah memenuhi halaman belakang SDN Gedongan 2 Kota Mojokerto, Kamis (12/06/2024), saat para siswa mempersembahkan pentas seni tradisional ludruk bertajuk “Suwung”. Pentas tersebut menjadi bagian dari program ekstrakurikuler Ludruk Arek, yang kini menjadi kegiatan unggulan di sekolah tersebut.

 

Kelompok ludruk ini berbeda karena seluruh pemain dan perawitnya merupakan siswa-siswi SDN Gedongan 2. Dengan lakon “Suwung” yang mengangkat isu perundungan di lingkungan sekolah, para siswa mampu memukau penonton melalui akting dan banyolan khas ludruk yang segar namun sarat pesan moral.

 

Kepala SDN Gedongan 2 Kota Mojokerto, Muhasan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya lokal sekaligus pengembangan karakter siswa.

 

“Kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas akademis, tapi juga mengenal dan mencintai budaya sendiri sejak dini,” ujar Muhasan.

 

Ekskul ini mendapatkan sambutan hangat dari para siswa dan orang tua. Salah satu peserta, Mariska, siswi kelas 6, mengaku sangat menikmati pengalaman bermain ludruk.

 

“Awalnya grogi, tapi lama-lama seru. Saya jadi berani tampil, suaranya juga bisa menjadi lebih keras dan bisa ngomong Jawa lebih lancar,” katanya dengan bangga.

 

Muhasan juga menyampaikan bahwa Ludruk Arek SDN Gedongan 2 mulai dirintis sejak tahun 2012, dan sempat tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada tahun 2018 sebagai salah satu pencapaian tertinggi. Namun, aktivitas ini sempat vakum saat pandemi dan kini perlahan mulai dibangkitkan kembali.

 

“Kesenian ludruk anak-anak SDN Gedongan 2 ini baru kami kembangkan tahun 2012. Setiap tahun akan ditampilkan dalam pentas gelar seni akhir tahun, meskipun sempat vakum selama masa pandemi, kami mencoba untuk bangkit kembali untuk mendapatkan lagi kesempatan emas yang pernah kami dapatkan pada tahun 2018 yaitu pentas di TMII, yang merupakan salah satu pencapaian tertinggi bagi kami,” kata Muhasan.

 

Sementara itu, Kukun Triyoga, selaku pembina kelompok, menilai bahwa Ludruk Arek memiliki potensi besar untuk menjadi percontohan pelestarian budaya di kalangan pelajar.

 

“Potensinya besar. Kalau nanti tumbuh dan berkembang baik, kelompok ludruk anak-anak ini akan kami upayakan menjadi virus untuk sekolah-sekolah lain, agar ikut berperan menjadikan ludruk sebagai aktivitas unggulan dan ikon sekolah-sekolah di Mojokerto,” ujar Kukun.

 

Kukun menambahkan bahwa ludruk anak-anak menjadi sarana efektif untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya tradisional sejak usia dini.

 

“Kalau sejak dini mereka sudah kenal kesenian ludruk, pastinya nanti kalau sudah dewasa mereka akan cinta kembali kesenian tradisional yang sudah menjadi kekayaan bangsanya,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id