BeritaJawa Timur

LBH Ansor Jatim Turut Desak Polres Mojokerto Bongkar Makam M. Alfan untuk Outopsi Ulang

×

LBH Ansor Jatim Turut Desak Polres Mojokerto Bongkar Makam M. Alfan untuk Outopsi Ulang

Sebarkan artikel ini
Alfan, Alfan Mojokerto,
Warga Kaligoro bersama Ketua LBH Ansor Jatim saat meresmikan tenda perjuangan M. Alfan

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Desakan untuk membongkar kembali makam M. Alfan (red: ekshumasi), pelajar SMK Mojosari yang ditemukan meninggal di Sungai Brantas, kian menguat. Kali ini datang langsung dari LBH GP Ansor Jawa Timur, yang secara tegas mendesak ekshumasi dilakukan demi membuka fakta yang sesungguhnya.

 

Dewi Murniati, SH, MH, Perwakilan LBH GP Ansor Jatim mengatakan, desakan eskhumasi (pembongkaran makam) ini diserukan setelah melihat sejumlah kejanggalan dalam proses penyidikan. Pertama, hasil outopsi pertama tidak disampaikan penyidik ke keluarga. Selain itu, saat keluarga tabayun ke RSUD dr. Soetomo, ditemukan adanya luka lebam akibat benda tumpul di beberapa tubuh Alfan.

 

“Untuk itu, ekshumasi ini sangat penting agar pengungkapan kasus ini terang benderang,” katanya, Jumat (27/6/2025).

 

Dewi menegaskan, selama ini penyidik hanya menyampaikan bahwa Alfan meninggal karena tenggelam. Namun pihak keluarga meragukan hal tersebut mengingat Alfan yang piawai dalam berenang. Terlebih, hasil tabayun yang menemukan adanya luka yang diduga karena benda tumpul semakin menguatkan kecurigaan pihak keluarga Alfan.

 

“Alfan ini anak yang jago berenang. Bahkan kalau pun memakai sepatu, dia masih bisa berenang. Tapi faktanya, jasad ditemukan tak bernyawa. Ini menimbulkan dugaan kuat bahwa sebelum tenggelam, korban sudah tidak sadar,” tegasnya.

 

Kejanggalan lainnya yang dirasakan keluarga saat jenazah M. Alfan ditemukan sudah tidak memiliki rambut. Padahal sebelum menghilang, M. Alfan memiliki rambut yang lebat.

 

“Hilangnya rambut yang katanya akibat tenggelam ini juga janggal karena plontos bersih,” tutur Dewi.

Karena itu, ekshumasi dinilai sebagai satu-satunya jalan untuk menguak kejanggalan yang selama ini tertutup oleh keterangan yang tidak lengkap dari pihak aparat.

 

“Kami minta Polres Mojokerto segera mengabulkan permintaan ekshumasi. Proses ini sangat penting agar semua bisa jelas dan terang benderang. Bukan hanya untuk keluarga korban, tapi untuk publik yang juga menanti keadilan,” tambah Dewi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *