LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar melakukan lawatan ke rumah Riyanto , anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang tewas saat evakuasi bom dari Gereja Eben Haezer Kota Mojokerto. Silaturahmi ini sebagai bentuk simpatik serta kekaguman atas aksi heroik yang dilakukan kader Banser Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Pria yang akrab disapa Gus Halim itu tiba di rumah Riyanto Gang Baru, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto sekitar pukul 17.00 WIB. Disana ia disambut Sukarmin (74) dan Kartinem (64) kedua orang tua Riyanto.
Pada kesempatan itu, Gus Halim menyampaikan simpati dan rasa bangga atas dedikasi almarhum Riyanto dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
“Riyanto adalah sosok yang rela berkorban. Berkat keberaniannya itu ia telah menyelamatkan banyak jiwa,” ucapnya.
Riyanto merupakan anggota banser yang gugur saat membantu menjaga keamanan perayaan Natal di Gereja Eben Haezer, Kota Mojokerto, 24 Desember 2000. Saat itu, Riyanto menemukan bungkusan plastik berisi bom.
Riyanto kemudian berlari sambil mendekap bom tersebut ke luar gereja. Namun bom tersebut meledak dan menewaskan pemuda yang wafat di usia 25 tahun itu.
Menurut Gus Halim, Riyanto merupakan pahlawan Kemanusiaan dan Toleransi Antar umat beragama. Aksi heroiknya itu layak dijadikan tauladan untuk semuanya.
“Kita harus belajar dari Riyanto, beliau menyelamatkan banyak jiwa. Insya Allah surga untuk Sahabat Riyanto,” tukasnya.
Setelah bercengkrama dengan orang tua Riyanto, Gus Halim melanjutkan mengunjungi rumah Amir, sahabat Riyanto. Pada kesempatan ini, Amir menceritakan insiden mencekam pada malam natal tahun 2000 itu. Pria yang juga menjadi anggota banser itu harus dibawa ke rumah sakit karena menderita luka sobek di bagian kepala terkena serpihan ledakan.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Mojokerto Junaedi Malik mengatakan, Riyanto merupakan simbol perjuangan kemanusiaan dan toleransi keagamaan. Hal itu merupakan bukti nyata jika PKB konsisten mengusung kesatuan dan persatuan bangsa.
“Nilai itu akan tetap dibawa oleh Gus Muhaimin Iskandar selaku ketua umum PKB yang saat ini mengikuti konstelasi Pilpres,” ucap pria yang akrab disapa Abah Juned ini.
Nilai toleransi beragama ini, lanjut Abah Juned, merupakan cerminan politik dari Islam Ahlussunah Wal Jamaah. Misi itu akan terus dibawa oleh Muhaimin Iskandar, Gus Halim dan juga PKB untuk masa depan bangsa ini.
“Disinilah PKB akan terus mempererat dan merekatkan bangsa ini melalui visi perjuangannya, yakni politik kemanusiaan,” pungkasnya. (diy)