Inspiratif

Kritik Pemerintah Lampung, TikToker Awbimax Reborn Viral di Medsos

×

Kritik Pemerintah Lampung, TikToker Awbimax Reborn Viral di Medsos

Sebarkan artikel ini
Awbimax, Lampung,
Tangkapan layar konten tiktok Awbimax Reborn

LenteraInspiratif.id | Nasional – Jagad media sosial kini ramai memperbincangkan TikToker Bima Yudho lantaran mengkritik Pemerintah Lampung. Namun, sorotan pedas dalam video yang ia unggah di akun Awbimax itu justru menimbulkan ancaman bagi dia dan keluarganya.

 

Dalam presentasi itu, Awbimax menuliskan judul ‘Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju’. Mengawali videonya, pria tersebut memperkenalkan diri sebagai Bima dan berasal dari Lampung serta sedang menempuh pendidikan di Australia.

Awbimax mengatakan alasan pertama Lampung tidak maju adalah karena infrastruktur yang terbatas. Selain itu, ia menyebut sejumlah proyek pemerintah di Lampung banyak yang mangkrak, salah satunya Kota Baru.

“Itu dari zaman gue SD sampai sekarang gue nggak pernah denger kabarnya lagi. Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar ya bestie dan gue nggak tahu tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali,” kata Awbimax dikutip Jumat (14/4/2023).

Selain itu, Awbimax juga menyoroti banyaknya ruas jalan di Lampung yang rusak. Padahal, menurut Bima jalan merupakan infrastruktur dengan peran penting yang salah satunya untuk mobilisasi ekonomi di Lampung.

“Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 kilometer bagus, 1 kilometer rusak. Jalan ditempel-tempel doang,” tambahnya.

Awbimax juga beranggapan jika pendidikan di Lampung lemah. Hal itu menjadi salah satu penyebab Lampung tidak maju. Pria itu pun menilai banyak orang pintar berasal dari Lampung seperti Erick Thohir dan Sri Mulyani. Hanya saja, dalam proses penyaringan peserta didik di provinsi tersebut banyak terjadi kecurangan.
“Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan. Kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya. Kunci jawaban tersebar, kalau udah mua UN tuh kan yang nyebarin siapa kalau bukan yang dari itu pemerintah,” jelas Awbimax.

Tata kelola yang lemah menjadi alasan ketiga Lampung dinilai tidak maju. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus korupsi, birokrasi yang tidak efisien, hukum yang tidak ditegakkan hingga suap.

“Di mana-mana udah kayak makanan sehari-hari gitu kayak suap-suap duit,” ujar Awbimax.

Alasan terakhir adalah ketergantungan pada sektor pertanian. Menurutnya, Lampung salah satu provinsi yang banyak memproduksi hasil pertanian, dari jagung, beras, ketan dan lainnya. Kontribusi Lampung sendiri sampai 40 persen lebih.

“Sektor ini tuh vulnerable ya. Kayak fluktuatif gitu, nggak bisa stabil dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu. Anjlok, kadang-kadang naik. Kadang-kadang bisa kayak kaya raya gitu. Orang Lampung bisa nyekolahin anaknya ke luar negeri,” ungkap Awbimax.

“Karena emang sektor pertanian ini sebenarnya kayak main Binomo gue rasa,” lanjutnya.

Buntut kritikannya ini, Bima dilaporkan oleh seorang pengacara Lampung bernama Gindha Ansori Wayka.

Anshori mengaku bahwa narasi “Lampung Dajjal” yang dikeluarkan Bima membuatnya melaporkan Bima ke Polda Lampung.

Rumah orang Bima Yudho di Desa Ratna Daya, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur, didatangi aparat kepolisian dari polsek setempat.

Hal ini diungkapkan Bima lewat Instagram Story. Menurut dia, polisi datang ke rumah orang tuanya meminta ijazah dirinya.

“Buat apa minta ijazah? ngelamar kerja gue.? Karena yang Laporin siapa, yang repot siapa, ini apa sih?” ujarnya.

Bima mengungkapkan dirinya bisa kuliah di Australia itu menggunakan dana dari ibunya bukan ayahnya yang merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) golongan 3.

Menurut Bima, gaji dari PNS tidak akan mungkin bisa cukup membiayai dirinya kuliah di luar negeri. Dan kata dia, sang ayah dipanggil Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo buntut kritikannya viral di media sosial.

“Dan Hari ini tuh bokap gue dipanggil sama Bupati Lampung Timur. Polisi dari kecamatan datang. Kayak profiling gitu si polisi ini. Profiling minta ijazah SMA rekening gue semuanya,” tukas Bima. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *