Lenterainspiratif.com Probolinggo – Air Terjun Jaran Goyang di Desa Guyangan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo menenggelamkan Febri Yandinur Orsalbadat (19), warga Kutai Kertanegara, Kecamatan Tenggarong, Kalimantan Timur, sekitar pukul 13.15 WIB.
Korban ditemukan muncul kepermukaan air terjun pada Rabu (4/3/2020) tengah malam atau sekitar pukul 23.00 WIB. Kepala BPBD Probolinggo Anggit Hermanuadi mengatakan setelah ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi ke puskesmas setempat dan selanjutnya dibawa ke RSUD Waluyojati, Kraksaan.
“Jadi korban saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. Oleh karenanya petugas gabungan kemudian mengevakuasi korban ke RS agar dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter setempat,” terang Anggit, Kamis (5/3/2020).
Anggit mengatakan selain pemeriksaan oleh dokter juga ada identifikasi oleh polisi. Setelah itu korban disemayamka di rumah keluarganya di Dusun Banjar, Desa Randupitu, Kecamatan Gending.
“Atas dasar permintaan orang tua korban, karena lokasi rumahnya yang jauh. Korban akhirnya di semayamkan di Desa Randupitu, dan rencananya dimakamkan pukul 14.00 WIB,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, remaja berusia 19 tahun yang tengah berwisata di air terjun Jaran Goyang di Desa Guyangan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo dilaporkan tenggelam, Rabu siang (4/3/2020).
Korban bernama Febri Yandinur Orsalbadat, remaja asal Kutai Kertanegara, Kecamatan Tenggarong Kalimantan Timur.
Sebelumnya, Kepala BPBD, Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengatakan tenggelamnya korban di air terjun Jaran Goyang dilaporkan terjadi sekitar pukul 13.15 WIB. Sebelum kejadian, korban bersama 16 rekannya mandi di kolam yang ada di sekitar air terjun. Hanya saja korban kemudian memisahkan diri dan pergi ke tepian guyuran air terjun untuk membasuh kaki dan badannya.
“Sewaktu membasuh kaki dan badannya, korban didapati rekannya terseret arus. Mereka kemudian berupaya menarik baju dan tangan korban, bersama pengelola wisata setempat namun tak berhasil,” ungkap Anggit kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).
Sebagai upaya penyelamatan lanjutan, terang Anggit, petugas dari unsur Polri, TNI, BPBD dan Masyarakat langsung memasang jaring, agar saat korban muncul ke permukaan dan terbawa arus, bisa tersangkut.Namun karena terkendala kondisi alam, pencarian kemudian dihentikan, ditambah lagi waktu sudah malam. Pencarian akan dilanjutkan, pada Kamis pagi bersama tim Basarnas Jember.
“Karena tim terkendala kondisi alam, di mana aliran air terjun sedang besar dan arus bawah cukup kuat, upaya pencarian dihentikan sementara waktu guna keselamatan bersama. Selain itu pandangan di bawah permukaan nol %,” pungkasnya. (suf)