InspiratifJawa Timur

Koja (Kopi Jalanan), Tak Semua Kopi Bijian Itu Mahal

×

Koja (Kopi Jalanan), Tak Semua Kopi Bijian Itu Mahal

Sebarkan artikel ini
Koja, Kopi jalanan
Kopi Jalanan Benteng Pancasila

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Kopi jalanan yang terletak di Jalan Benteng Pancasila atau yang sering kita dengar KOJA, meskipun namanya kopi jalanan namun menu yang di sediakan justru ala Coffeshop.

Walaupun masih dua kota yang menjadi pilihan berjualan yakni Mojokerto dan Jombang, Koja ini berhasil menarik pelanggan untuk terus menerus membeli dan bisa dibilang nagihin karena harga yang dipatok terbilang murah dan rasanya enak.

Dengan penyajian yang unik, dimana kopi bijian digiling di seduh di depan pembeli menjadi daya tarik tersendiri. Biasanya lebih kental dengan bahasa “kopi ndrodos”. Koja biasanya mulai buka pukul 17.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Senin(16/01)

Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabika.

Koja menyediakan kopi yang berjenis robusta, arabika dan exselsa. Tetapi mayoritas pembeli banyak yang membeli exselsa karena memiliki rasa yang strong dan agak asam menjadi favorit para pembeli.

Banyak yang mengira bahwa kopi bijian itu mahal seperti yang ada di Cafe atau Coffeshop pada umumnya,

“Namun Koja menyajikan kopi bijian ala cafe dengan harga yang terjangkau mulai dari 5.000 saja para penikmat kopi bisa menikmati kopi ala cafe.” Ungkap Yogi Pratama Owner Koja.

Masih kata Yogi, “Tujuan mendirikan koja selain menunjukan jika kopi bijian tidak mahal adalah mengenalkan kopi ke semua kalangan dengan berjualan di pinggri jalan” Pungkas Yogi. (Fin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *