BudayaDaerah

Keunikan Pulau Belang-Belang (sepengal cerita yang terlupakan dari sejarah)

×

Keunikan Pulau Belang-Belang (sepengal cerita yang terlupakan dari sejarah)

Sebarkan artikel ini

Halmahera selatan Lentera Inspiratif.com
Siapa yang menyangkal jika memang benar Indoneaia sangat kaya akan alamnya serta banyaknya pulau-pulau sehingga masuk dalam kategori negara yang memiliki pulau terbanyak dan pantai terpanjang di dunia dengan keindahan alam bawah lautnya yang tak kalah pentingnya dengan keindahan alam yang ada di atasnya.

Maluku utara, sebuah provinsi yang memiliki wilayah laut terbesar dari wilayah daratnya, juga memiliki banyaknya pulau-pulau baik itu yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni yang menyimpan sejuta potensi alamnya dan cerita sejarahnya. Salah satunya adalah Pulau Belang-Belang yang berada di wilayah Kecamatan Obi Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

 

Untuk dapat menuju ke tempat ini, jika dari Kota Ternate, kita harus mengunakan kapal Sumber Raya atau Obi Permai melalui penyebrangan Bastiong (Kota Ternate) pukul 20:00 Wit, menuju Kupal (Bacan) tiba 05:40, dan menuju Jikotamo (Obi) berangkat jam 08:00 Wit dan tiba pukul 14:15 Wit .
Dari Jikotamo-Obi menuju Pulau Belang-Belang, bisa mengunakan Sped Boat dan kapal (Motor Kayu) yang disewakan oleh masyarakat setempat dengan durasi waktu yang ditempuh sekitar satu jam lebih jika mengunakan Sped Boat sedangkan kapal (Motor Kayu), sekitar dua jam.
Setiba di Pulau Belang-Belang, kita akan dikejutkan oleh indahnya pemandangan pantainya yang serasa diapit oleh dua pulau disisi seberang pulau belang-belang. Selain itu, keindahan alamnya masih perawan dan utuh terjaga dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Di Pulau Belang-Belang ini, selain dari keindahan alamnya yang masih terjaga, juga memiliki potensi lainnya seperti terumbu karang yang baik serta terdapat pula hewan yang termaksud dalam kategori mendapat perlindungan oleh negara seperti Rusa dan Burung Maleu (sejenis ayam hutan berwarna hitam) serta terdapat peninggalan Benteng dan Perumahan Belanda di pulau belang-belang ini.
Konon katanya, menurut ketarangan yang disampaikan oleh seorang Bapak yang kerap disapa dengan Pa.Jono, mengatakan bahwa “pada masa kesultanan Baca dulu, perna di bawah hewan ternak seperti sapi dan juga rusa ke pulau ini untuk dipelihara. Namun, pada akhirnya sudah tidak terurus lagi dan liar pada akhirnya sampai saat ini” tutupnya.
Keterangan lain yang disampaikan oleh Bapak Rauf, mengatakan “Mengenai Benteng, sumur dan bekas rumah Belanda di pulau ini, pada masa kesultanan Nuku dari Tidore berkuasa, Sultan Nuku Mengusir seluruh Portugis dan Belanda di Bumi Moloku Kie Raha (sekarang Maluku Utara) termasuk di pulau belang-belang ini” tutupnya. (Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id