
Lenterainspiratif.com | MADIUN – Sempat diberitakan, sebuah area pemakaman di cat warna-warni, Hal ini membuat Kesan seram dari makam itu hilang seketika dan kini malah menjadi tempat berfoto ria.
Makam itu berada di Dukuh Nguwot, Kelurahan Tawangrejo Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Warga membuat tempat pemakaman yang biasanya berkesan seram menjadi sedap warna – warni bak sebuah taman.
Hal ini menarik perhatian PWNU Jatim dan menegaskan, hal itu tidak dibenarkan dalam agama Islam.
“Itu jangan. Bisa menyebabkan tujuan untuk mengingat mati hilang,” terang KH Safruddin Syarif Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Selasa (30/6/2020).
“Makam itu adalah tempat kita mengingat kepada kematian. Makanya Kanjeng Nabi menganjurkan ziarah kubur. Jadi ziarah kuburlah kamu untuk mengingat mati. Kan kita akan mati juga,” sambungnya.
Syafruddin menuturkan, tidak apa-apa jika makan hanya sekerdar di bersihkan, namun ia tetap menegaskan bahwa fungsi makam adalah mengingat kita akan kematian.
“Ya kalau dibersihkan itu bagus. Tetapi kalau kemudian fungsinya berubah menjadi taman dengan dicat dan macam-macam ya ini yang melanggar tujuan utama,” tegas Syafruddin.
Dengan mengecat makam menjadi warna-warni dikhawatirkan makan tidak lagi menjadi pengingat bagi kita akan kematian, melainkan menjadi tempat kita bersantai, berfoto-foto, atau sekedar jalan-jalan, apalagi sampai dijadikan untuk maksiat.
“Jangan lah. Karena itu bisa menyebabkan tujuan untuk mengingat mati hilang. Orang ke sana malah maksiat. Mojok, berpacaran, berciuman, selfie. Nah, itu jangan. Wong ini ke sana tujuannya untuk ingat mati kok malah selfie,” lanjutnya. ( ji)