Kediri | Lenterainspiratif.id – Seorang guru TK di Kediri bernama Roidhatul Jannah banting setir menjadi mekanik. Hal itu dilakukan oleh montir cantik yang akrab disapa Ika dengan alasan kesetaraan gender di dunia kerja.
Ika juga kerap mengabadikan foto dirinya saat sedang bekerja membongkar pasang mesin sepeda motor, kemudian ia unggah ke laman Facebook miliknya. Unggahannya itu pun tentu saja mendapat banyak like dan komentar positif dari warga net.
Ika mendirikan bengkel miliknya di halaman rumah orangtuanya di Dusun Jati Malang, Desa Kedawuh, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, bekerja sama dengan sang adik, Fardani. Bengkel miliknya ia beri nama Sumber Arta Makmur.
Tekat Ika membuka usaha bengkelnya itu bermula dari kegemarannya dalam dunia otomotif pada saat muda, demikian dengan sang adik yang juga gemar dengan dunia otomotif. Untuk mendukung sang adik dan mengembangkan hobinya, ia Ika bersama Fardani pun mendirikan bengkel tersebut.
“Bagi saya, tidak ada yang tidak bisa dilakukan asalkan kita punya niat dan tekad yang kuat. Meskipun itu berbeda dari latar belakang kita,” kata Ika, Selasa (17/8/2021).
Ika yang semula tidak terlalu paham dengan permesinan, mulai belajar cara memperbaiki sepeda motor dengan di bimbing sang adik. Mulai dari memasang aksesoris motor, lampu hingga menservice mesin motor, dan membersihkan karburator.
Pada awalnya keputusan Ika hengkang dari dunia pendidikan dan banting setir menjadi montir sempat mendapatkan cibiran dari sejumlah orang. Betapa tidak, lulusan pendidikan, tetapi malah rela bersentuhan dengan peralatan bengkel, serta hitamnya oli.
“Awal-awal dari teman-teman banyak yang bilang kok kamu gini. Padahal latar belakang pendidikannya begitu. Kenapa begini, kamu mau kotor- kotoran seperti ini, kok tidak eman sekolahnya,” ucap Ika meniru perspektif masyarakat tentangnya.
Namun Ika cuek dengan berbagai komentar dari orang lain. Baginya, apa yang ia kerjakan tidak merugikan lainnya. Dan paling penting, telah mendapatkan izin dari suami serta restu dari orang tuanya. “Yang penting apa yang saya kerjakan halal. Tidak merugikan orang lain,” tandasnya.
Ika sendiri merupakan sarjana pendidikan sekolah dasar, ia mengawali karirnya sebagai guru pada tahun 2008, bermula dari guru TK PPK Kedawung hingga tahun 2010. Ika kemudian beralih menjadi guru sekolah dasar, hingga akhirnya Ika memutuskan berhenti menjadi guru dan memilih menjadi mekanik.
Kini Ika semakin mantap dengan usahanya. Meskipun baru satu tahun, bengkel motor ika cukup ramai. Sebelum pandemi, tak kurang dari 5 motor pelanggan yang datang untuk diservice. Tetapi, belakangan ia menyadari bahwa terjadi penurunan dari jumlah pelanggan yang datang. Kebijakan PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah cukup memukul usaha yang baru ia rintis.
“Semoga pandemi bisa segera berakhir. Sehingga bisa usaha bisa kembali normal. Jika ekonomi kembali putih, semua sector usaha bergerak. Sehingga bengkel saya bisa kembali laris,” pintanya. ( Ji )