
Lenterainspiratif.com Banyuwangi – Keluarga almarhum perempuan cantik bernama Rosidah (17) yang jasadnya ditemukan dengan kondisi hangus terbakar di kebun kelapa Dusun Kedawung, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, pada Sabtu (25/1/2020) kemarin mengharapkan agar kasus dugaan pembunuhan ini bisa terungkap.
Ibu korban, Susiamah mengatakan, dirinya berharap kepada pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang sudah menghabisi nyawa buah hatinya secara keji. Bahkan, keluarga korban menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Anak saya dibunuh dan dibakar, saya tidak terima. Saya ingin pelakunya harus dihukum seberat-beratnya. Pokoknya saya tidak terima. Harus dihukum yang setimpal,” kata ibu korban, pada Senin (27/1/2020) sore.
Senada, paman korban, Ahmad Sodiq menuturkan, bila musibah yang menimpa keluarganya ini sepenuhnya akan diserahkan kepada pihak Kepolisian.
“Jadi kita serahkan semua kepada pihak berwajib (Polisi), dan ini harus ditangani serius,” ujar Sodiq.
Hingga kini, pihak Kepolisian masih terus mendalami dan menyelidiki kasus dugaan pembunuhan tersebut, dengan memeriksa beberapa saksi-saksi.
“Saksi yang diperiksa sementara ada 4 orang. Jadi nanti berkembang, dari saksi awal,” tegas Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin
Sebelumnya, Autopsi yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, terhadap Rosida (17) pada Minggu (26/1/2020) kemarin. Hasilnya, polisi menemukan luka lebam di leher.
Pihak Kepolisian menyampaikan, jika luka lebam di leher korban itu diduga akibat dicekik pelaku sebelum dibakar di kebun kelapa Dusun Kedawung, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.
“Korban meninggal karena kekurangan oksigen. Tim DVI menemukan luka lebam di leher Mrs R. Dugaannya korban dicekik terlebih dulu,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Senin (27/1/2020).
Bahkan, Polisi meyakinkan bahwa jenazah adalah benar-benar Rosida (17) anak dari pasangan Romli dan Susiamah, warga Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Itu terbukti, dari struktur gigi korban, dan beberapa barang bukti (BB) di TKP yang ditemukan berupa helm berwarna merah muda, topi dan sandal.
Hingga kini, pihak Kepolisian masih terus menyelidiki kasus dugaan pembunuhan tersebut dan memeriksa beberapa saksi-saksi. “Saksi yang diperiksa sementara ada 4 orang. Jadi nanti berkembang, dari saksi awal,” jelas Arman. (suf)