Lenterainspiratif -Bulan Ramadhan merupakan momen penuh berkah yang diharapkan menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, bagi sebagian orang, tantangan seperti beban pekerjaan, perubahan pola tidur, hingga tekanan sosial dapat memicu stres dan overthinking.
Perubahan pola makan dan jam tidur selama Ramadhan berpengaruh terhadap kestabilan emosi. Tingkat stres dapat meningkat, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal padat dan kurang beristirahat. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat mengganggu ibadah serta kesehatan mental.
Lantas, bagaimana cara mengatasi stres dan overthinking selama Ramadhan agar tetap fokus dan tenang? Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Jaga Pola Makan dan Pilih Makanan Sehat
Selama berpuasa, tubuh mengalami perubahan pola makan yang bisa berdampak pada suasana hati. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka.
Pilih makanan yang mengandung protein, serat, dan karbohidrat kompleks agar tubuh tetap berenergi sepanjang hari. Hindari makanan tinggi lemak, gula, dan kafein yang dapat meningkatkan kecemasan. Selain itu, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum cukup air putih.
2. Pastikan Waktu Istirahat yang Cukup
Jadwal tidur bisa terganggu karena sahur dan ibadah tarawih. Kurang tidur dapat menyebabkan stres, sulit berkonsentrasi, dan overthinking. Oleh sebab itu, usahakan tidur lebih awal setiap malam.
Jika memungkinkan, manfaatkan waktu setelah Subuh untuk beristirahat sejenak atau tidur siang selama 15-30 menit agar tubuh tetap segar.
3. Kelola Waktu dengan Baik
Membuat jadwal harian dapat membantu mengurangi stres. Susun waktu untuk bekerja, beribadah, beristirahat, dan melakukan aktivitas lainnya dengan seimbang.
Kurangi kegiatan yang dapat menguras energi secara emosional, seperti mengonsumsi konten negatif di media sosial. Dengan manajemen waktu yang baik, beban pikiran pun dapat diminimalisir.
4. Lakukan Hobi dan Aktivitas Fisik
Menjalankan aktivitas yang disukai dapat membantu meredakan stres. Luangkan waktu untuk melakukan hobi seperti membaca, menulis, atau mendengarkan musik.
Jika memungkinkan, lakukan olahraga ringan seperti yoga atau jalan santai di sore hari untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental.
5. Berbagi dengan Sesama
Membantu orang lain dapat memberikan ketenangan batin dan meningkatkan rasa syukur. Berbagi tidak harus berupa materi, tetapi juga bisa dengan memberikan waktu, perhatian, atau sekadar ucapan baik kepada sesama.
6. Perkuat Spiritualitas
Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an dapat membantu mengurangi stres. Dengan rutin beribadah, hati menjadi lebih tenang dan pikiran lebih jernih.
7. Pastikan Tubuh Tetap Terhidrasi
Kurangnya asupan cairan dapat mempengaruhi tingkat stres. Oleh karena itu, pastikan untuk minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka.
Disarankan untuk mengonsumsi air putih minimal delapan gelas sehari dengan pola 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas antara berbuka hingga sebelum tidur.
8. Bangun Komunikasi dengan Orang Terdekat
Jika merasa tertekan selama Ramadhan, cobalah berbicara dengan keluarga, teman, atau pasangan. Mengungkapkan perasaan dan berbagi cerita dapat membantu meredakan tekanan emosional serta mendapatkan dukungan moral yang diperlukan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Ramadhan dapat menjadi waktu yang lebih tenang dan penuh makna. Stres dan overthinking pun bisa dikelola dengan baik, sehingga ibadah tetap khusyuk dan kesehatan mental tetap terjaga.(Irm)