Lenterainspiratif.id | Malang – Terkait peristiwa kecelakaan tunggal pikap N-9610-BD di Jalan Raya Simpar, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo yang menewaskan 8 orang, polisi menyebut dugaan sementara karena sopir mengantuk.
“Ini dipastikan laka tunggal. Karena tidak melibatkan kendaraan lainnya. Kemudian laka tunggal dengan menabrak pohon jawar di Wringinanom. Dan ini penyebabnya kemungkinan besar adalah karena si sopir dalam keadaan ngantuk,” kata Kapolres Malang AKBP Hendri Umar saat konferensi pers di RSSA Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Kamis (27/5/2021).
Untuk jumlah penumpang di dalam pikup tersebut dipastikan adalah sebanyak 14 orang. Jumlah penumpang sebelumnya disebut sebanyak 12 orang termasuk sopir.
“Perlu kami sampaikan kepada teman-teman media, bahwa jumlah penumpang keseluruhan 14 orang, termasuk sopir,” ujar Hendri.
Mereka adalah rombongan warga Desa Ledoksari, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, usai mengikuti kegiatan arisan di Ranupane, Kabupaten Lumajang.
Dari jumlah 14 orang itu, lanjut dia, dua perempuan dewasa duduk di bangku sebelah sopir. Satu di antaranya memangku seorang anak perempuan. Satu perempuan dewasa dan anak meninggal, sopir bersama satu penumpang lain mengalami luka berat.
“Total ada empat orang berada di depan bersama sopir, dua orang meninggal dunia, yakni satu perempuan dewasa dan satu anak berusia sekitar 5 tahun. Sedangkan, satu penumpang yaitu ibu-ibu dan sopir mengalami luka berat,” terangnya.
Hendri menambahkan untuk 10 penumpang lainnya berada di bak terbuka bagian belakang. 6 Di antaranya meninggal setelah pikap menabrak pohon jawar yang berdiri di tepi jalan dan 4 orang lainnya mengalami luka-luka. Mereka kini dirawat di RS Sumber Sentosa dan RSSA Kota Malang. ( suf )