Lenterainspiratif.id | Magetan – Pemkab Magetan akhirnya buka suara soal kasus Kepala Desa mencabuli/memperkosa mahasiswi yang menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Eko Muryanto mengatakan, bahwa imbas kelakuan Kades berinisial DWS itu warga sampai melakukan aksi protes di kelurahan.
“Soal itu betul pada Rabu (1/2) kemarin oleh warga Desa Kediren di kantor Camat Lembeyan,” ujar Eko, Sabtu (4/2/2023).
Eko mengatakan, pihaknya baru menerima tembusan laporan resmi dari Camat Lembeyan pada Jumat (3/2/2023) kemarin.
“Kita mohon maaf karena baru merespons, karena juga kita baru menerima surat tembusan dari Camat Lembeyan yang ditujukan ke pak Bupati. Kita masih pelajari. Isinya mosi tidak percaya atau dugaan perbuatan cabul oleh Kades terhadap mahasiswi KKN,” kata Eko.
Terkait kasus tersebut, menurut Eko, pihaknya masih menunggu keputusan dari Bupati.
“Kita menunggu pak Bupati masih tugas dinas luar kota di Jakarta,” papar Eko.
Sebelumnya, Sebelumnya, seorang kepala desa di Magetan diduga melakukan pencabulan terhadap seorang mahasiswi yang sedang Kerja Kuliah Nyata (KKN).
Berdasarkan informasi, terduga pelaku yang disebut yakni berinisial DWS, Kades Kediren, Lembeyan, Magetan.
Kapolsek Lembeyan AKP Sunarto mengaku jika pihaknya belum mendapatkan laporan terkait dugaan pencabulan tersebut. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan setempat.
“Kalau kemarin ada izin penyampaian aspirasi masyarakat Desa Kediren di kantor Camat Lembeyan. Namun kita hanya sebatas pengamanan,” paparnya, Sabtu (4/2/2023). (Fi)