DaerahJawa Timur

Kampung Pecinan, Miskin Kajian Bikin Omset Toko di Jalan Karyawan Baru Turun Hingga 50 Persen

×

Kampung Pecinan, Miskin Kajian Bikin Omset Toko di Jalan Karyawan Baru Turun Hingga 50 Persen

Sebarkan artikel ini

Sentra kuliner Kampung Pecinan mulai dipersoalkan para pemilik toko

Kampung pecinan
Rapat dengar pendapat di Gedung DPRD Kota Mojokerto

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Sentra kuliner Kampung Pecinan mulai dipersoalkan para pemilik toko sepanjang Jalan Karyawan baru, pasalnya selain tanpa kajian sejak adanya jajanan kuliner baru itu akses toko tertutup sehingga membuat omset menurun drastis.

Harianto salah satu pemilik usaha di Jalan Karyawan baru mengatakan penurunan omset usahanya mencapai 50 persen sejak dibukanya kampung pecinan.

Lebih lanjut mantan ketua RW tersebut  menyebut bahwa kampung Pecinan sudah tak sesuai dengan aturan main yang ada, selain lurah sentanan yang tidak melibatkan warga saat proses pembentukan kampung Pecinan juga dianggap mematikan kehidupan toko yang sudah berjalan jauh sebelum adanya kampung Pecinan.

” kami sama sekali tidak diajak ngomong, yang diundang hanya warga yang terlibat dalam UMKM”, jelasnya.

Selain itu,  Lina warga terdampak saat RDP ( Rapat Dengar Pendapat ) di gedung DPRD Kota Mojokerto, mempertanyakan apakah sudah ada kajian sebelum kampung Pecinan dibentuk, ia menyoal selain mematikan usaha yang ada juga jika ada sesuatu dengan warga semisal ada orang sakit, atau kejadian tidak terduga lainya bagaimana cara mengatasinya.

” Jika akses keluar masuknya sangat susah bagaimana nanti jika ada warga yang sakit, atau terjadi kebakaran misalnya. Terus apa kajianya kenapa di jalan Karyawan baru yang dipilih”, Katanya Senin ( 05/08/2024)

Menanggapi keberatan warga, Lurah Sentanan, Fauzan Hadiyan Ichsan insyaallah kedepanya keluhan warga akan kami tampung, dan akan menjadi evaluasi tersendiri karena berawal dari niat yang baik.

“Kedepanya kami mengundang tim untuk mengkaji persoalan kelayakan jalan, dan nantinya kami akan membuat berita acara  yang disepakati bersama serta dipegang kedua belah pihak”, Jelasnya.

Sementara itu, dalam RDP Deni Novianto Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto menyarankan agar komunikasi dengan pihak terkait sehingga menemukan solusi yang tepat.

” Sebaiknya kampung Pecinan tidak merugikan pihak manapun bahkan kalo bisa menyenangkan semua pihak ”, Tutupnya.

Tercatat Kurang lebih ada 60 stand didirikan untuk menjajakan aneka kuliner. Mulai dari onde-onde yang merupakan jajanan khas Kota Mojokerto, sate babi, chinese food, makanan khas jawa timur seperti rawon dan pecel hingga minuman kekinian bahkan olahan daging bagi yang menjadi favorit etnis Tionghoa dapat ditemukan di sentra kuliner yang bertajuk Kampung Pecinan ini.

Untuk menemukan sentra kuliner baru ini, sangatlah mudah. Selain lokasinya yang sangat dekat dengan Kelenteng Hok Sian Kiong, begitu memasuki Jalan Karyawan baru, sepasang gapura kokoh berdiri pada masing masing ujung jalan menjadi gerbang masuk bagi para pengunjung Kampung Pecinan di Kota Mojokerto ini. Nuansa pecinan semakin khas dengan lampion merah yang menjadi hiasan sekaligus lampu penerang jalan. ( Roe )

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *