SITUBONDO, lenteraInspiratif.id – Seorang pria lanjut usia bernama Zainal Abidin (55), warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, ditangkap polisi setelah tertangkap mencuri uang dari kotak amal di makam pendiri Pondok Pesantren Tanjung Rejo, Desa Tanjung Glugur, Kecamatan Mangaran.
Aksinya terbongkar setelah petugas keamanan pesantren memeriksa rekaman CCTV. Dalam rekaman, terlihat seorang pria sedang merusak kunci kotak amal dengan menggunakan obeng, kemudian mengambil uang dan melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Kapolsek Mangaran, AKP Iwan Sumantri, menjelaskan bahwa petugas segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari Suryadi (58), penjaga keamanan ponpes.
“Kami langsung bergerak setelah menerima laporan. Berdasarkan rekaman CCTV, kami berhasil mengidentifikasi pelaku dan melakukan penangkapan di rumahnya pada hari yang sama,” ujar AKP Iwan Sumantri kepada wartawan, Jumat (21/3/2025).
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa sepeda motor yang digunakan untuk melarikan diri, satu obeng yang digunakan untuk membobol kotak amal, pakaian yang dikenakan saat beraksi, serta uang tunai Rp1,25 juta hasil pencurian.
Dalam pemeriksaan, Zainal mengaku nekat mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi menjelang Lebaran.
“Saya menyesal. Saya melakukan ini karena tidak punya uang untuk Lebaran,” kata Zainal dengan nada lirih saat diperiksa polisi.
Namun, pihak kepolisian mengungkap bahwa Zainal bukan kali ini saja terlibat dalam kasus pencurian. Ia diketahui sebagai residivis dengan kasus serupa.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, tetapi dari catatan kepolisian, pelaku pernah terlibat dalam kasus pencurian sebelumnya,” tambah AKP Iwan.
Saat ini, kasus Zainal telah dilimpahkan ke Polres Situbondo untuk proses hukum lebih lanjut. Ia terancam dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang bisa dikenai hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
Kasus ini menimbulkan kekecewaan di kalangan warga dan pihak pesantren. Suryadi, penjaga keamanan yang pertama kali melaporkan kejadian ini, mengungkapkan rasa prihatin atas tindakan pelaku.
“Ini sangat disayangkan. Kotak amal ini diperuntukkan bagi kepentingan pesantren dan para santri. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang,” ucapnya.
Pihak pesantren pun berencana meningkatkan sistem keamanan di sekitar area makam dan pondok untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.