Jawa TimurSosok

Jopi Hartono : ‘Korea’ Asli Mojokerto dengan Mimpi Jadikan Mojokerto Kota Kenangan

×

Jopi Hartono : ‘Korea’ Asli Mojokerto dengan Mimpi Jadikan Mojokerto Kota Kenangan

Sebarkan artikel ini
Jopi Hartono Ketua GMI Mojokerto

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Jopi Hartono, pebisnis asli Kota Mojokerto memang layak disebut ‘korea’ sejati. Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Mojokerto ini, merupakan sosok yang memiliki militansi tinggi dan pemikiran yang nyeleneh, salah satunya menjadikan Mojokerto kota kenangan.

Istilah ‘korea’ ini booming setelah diucapkan Bambang Pacul dalam rapat formal Komisi III DPR RI bersama Menkopolhukam dan Kepala PPATK. Dalam penjelasan Bambang Pacul, istilah ‘korea’ merupakan orang-orang yang punya kejuangan luar biasa untuk keluar dari belenggu kemiskinan.

Tentunya istilah ‘korea’ ini sangat pas disematkan ke pria kelahiran 10 Juli 1971 itu yang tumbuh di keluarga pas-pasan namun kini berhasil menjadi pedagang pupuk yang sukses.

Jopi lahir dan menghabiskan masa kecilnya di daerah Petengan, Lingkungan Magermulyo, Kelurahan/Kecamatan Magersari. Saat remaja ia mengenyam pendidikan di SMAN Puri dan melanjutkan ke Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Jopi lulus di tahun 1997 dan mendapatkan gelar sarjana tekni (ST).

“Dulu keluarga saya ya sederhana lah pas-pasan. Orang saya ini anak kampung,” ucapnya kepada media pada, Minggu (19/5/2024).

Setelah mendapatkan gelar sarjana muda tidak lantas membuatnya mendapatkan pekerjaan yang mapan. Bahkan, bapak satu anak ini sempat bekerja serabutan hingga menjadi seles produk.

“Lama saya nyeles itu, tahunan malah hingga pada akhirnya mendapatkan pekerjaan,”

Saat menjadi seles itu, Jopi terus berkembang khususnya dalam hal publik speaking dan negosiasi. Hal itu menjadi modal utamanya untuk melejit di perusahaan yang ia tempati. Hingga pada akhirnya ia didapuk menjadi direktur di sebuah perusahaan.

“Tidak sedikit saya menjadi direktur di sebuah perusahaan. Terakhir di PT Langgeng Jaya. Kalau sekarang saya usaha sendiri menjadi pedagang pupuk,” tuturnya.

 

 

Ide Nyentrik Mojokerto Kota Kenangan

Di mata koleganya, Jopi memang dikenal dengan sosok yang memiliki pemikiran yang nyentrik. Tak sedikit teman sejawatnya menjuluki Jopi dengan ‘Wong Gendeng Gateli’ akronim dari ‘genah mudeng menggagas untuk tetap peduli’. Hal itu tidak lepas dari kepribadian yang nyentrik namun tetap peduli dengan warga sekitar, salah satunya ingin menciptakan Mojokerto Kota Kenangan.

Selepas malang melintang di dunia bisnis, Jopi pulang ke kampung halamannya. Namun kondisi Kota Mojokerto berubah total, banyak bangunan yang memiliki kenangan sudah tidak ada.

“Seperti bioskop Ratna, toko-toko ikonik di jalan Majapahit, itu kan sangat memorable bagi generasi 90-an,” tuturnya.

Untuk itu ia ingin kembali menghidupkan tempat-tempat yang memiliki nilai tersebut. Menurutnya, dengan sentuhan ever green, tempat tersebut bisa menjadi destinasi wisata yang menjanjikan.

“Seperti musium angkot itu kan sangat ramai. Kita bisa menciptakan ‘Mojokerto Kota Kenangan’,” jelasnya.

Bagi Jopi, hal itu bisa mendongkrak perekonomian para menempatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat. Ia juga memiliki keinginan untuk menyulap bantaran sungai Brantas menjadi destinasi wisata ever green.

“Di kota Mojokerto memiliki bantaran sungai yang cukup luas, disitu kali Brantas di buat jet ski, kita bangun bantaranya untuk jualan para pelaku UMKM di kota Mojokerto kita berdayakan semua di pinggir kali itu kembali ke ever green,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa hal itu tentu tidak mudah diwujudkan gagasan seperti itu, harus memiliki pemimpin daerah yang cakap, pintar, serta memiliki kapabilitas tinggi untuk kota Mojokerto

“Tapi dengan kekuatan APBD kota Mojokerto yang tembus Rp 1 Triliun saya rasa itu bisa terealisasi, tergantung kepala daerahnya, jadi pemimpin itu harus warga asli, karena itu memiliki kemauan yang untuk membangun daerah kelahirannya,” pungkasnya. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *