Jawa TimurPeristiwa

Jembatan Penghubung di Mojokerto Ambruk Diterjang Derasnya Sungai Sumber Kembar

×

Jembatan Penghubung di Mojokerto Ambruk Diterjang Derasnya Sungai Sumber Kembar

Sebarkan artikel ini
Kondisi jembatan putus

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Sebuah jembatan yang menghubungkan dua desa di Dusun Wonokerto, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, ambruk pada Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Jembatan tersebut tak mampu menahan derasnya arus Sungai Sumber Kembar akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan hulu di Pacet.

Sekretaris Desa (Sekdes) Singowangi, Adi Dwi Wahyu Purwanto, menjelaskan bahwa sejak sore hujan deras mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. Kondisi jembatan yang sudah rapuh akhirnya tak mampu bertahan dan roboh diterjang arus.

“Sejak dua bulan lalu, jembatan ini sudah ditutup untuk kendaraan roda empat karena kondisinya memburuk. Sebelumnya, tebing jembatan juga sempat longsor akibat tergerus air sungai,” ungkapnya.

Adi menambahkan bahwa selama ini perbaikan yang dilakukan hanya sebatas pemasangan gronjong berisi pasir untuk menahan tebing yang longsor, tanpa ada perbaikan pada struktur utama jembatan. Ditambah lagi, DAM Sungai Sumber Kembar yang jebol sejak Februari 2024 belum diperbaiki.

“Sehingga arus sungai semakin liar dan akhirnya meruntuhkan pondasi jembatan,” tuturnya

Jembatan ini merupakan akses utama bagi warga Desa Singowangi dan Desa Wonodadi menuju kecamatan, serta jalur penting ke Mojosari dan Pungging. Dengan ambruknya jembatan, warga terpaksa mengambil jalur alternatif yang memutar hingga 5 kilometer.

Kondisi jembatan yang sudah tua dan tak lagi layak sebenarnya telah menjadi perhatian sejak dua tahun lalu, terutama setelah longsor yang hampir menimpa rumah warga. Namun, karena tidak ada perbaikan signifikan, akhirnya jembatan benar-benar roboh setelah diterjang banjir kali ini.

Kini, warga berharap ada tindakan cepat dari pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk membangun kembali jembatan yang menjadi urat nadi transportasi di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *