Lenterainspiratif.com Kota Ternate, Maluku Utara – Menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 yang tinggal 7 bulan lagi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku Utara masih maghadapi masaalah kekurangan anggaran untuk memberangkatkan 96 atlit dan official ke Papua. 4,8 Milyar.
Angaran 4,8 Milyar yang diusulkan KONI kepada Pamerintah Provinsi Malut tidak terakomodir dalam dokument APBD tahun 2020, sehingga dalam mengantisipasi masaalah tersebut, KONI Malut mendatangi DPRD Provinsi Malut untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas masaalah tersebut, yang dilaksanakan di istan cafe, pada Rabu malam (26/02/2020)
Rapat Dengar Pendapat (RDP) dihadiri Ketua Umum KONI Malut H. Djafar Umar, Sekum KONI Malut H. Djasman Abubakar, Bendahar KONI Rudy Tomayto dan bebrapa staf KONI lainnya, sedangkan dari Komisi IV hadir Kordinator Komisi IV H. Muhammad Abusama, Sekretaris Komisi Astrid Tiarasari dan beberapa anggota komisi antra lain, Malik Sillia, Djasmin Rainu, Ibrahim Hud, Hj. Mukminah.
Ketua Umum KONI Malut H. Djafar Umar, mengatakan kepada media ini usai kegiatan
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksankan di Ruang Rapat Komisi IV tersebut disimpulkan bahwa komisi IV akan membuat rekomendasi kepada Pemda Provinsi agar kebutuhan anggraan untuk PON Papua dapat dianggarkan dalam APBD perubahan nanti.
“Tentu kami menaruh harapan besar kepada Komisi IV selaku mitra dari pada KONI Malut agar dapat bersama-sama mengawal dan mensukseskan penyelenggaran PON XX 2020 Papua melalui keberpihakan politik anggaran”.harapnya
Lanjut Dia, Karena sesui dengan UU No 03 Tahun 2005 tentang Olahraga Prestasi, KONI diberikan tanggung jawab dalam melaksanakan Singgel Iven dan Multi Iven untuk prestasi atlit dalam rangka membantu pemerintah dalam pembinaan olahraga di Indonesia.
“Sejauh ini untuk anggaran pelaksaan PON XX belum ada anggaran, kami berharap Komisi IV DPRD bisa mengawal ini”.tutupnya H. Djafar Umar,