DaerahJawa Timur

Jangan Asal, Pj Walikota Mojokerto Harus Pahami Tipologi Masyarakat Kota Mojokerto

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Penjabat (Pj) Walikota Mojokerto kini jadi bahasan di kalangan DPRD Kota Mojokerto seiring dengan akan memasuki Akhir Masa Jabatan (AMJ) pada bulan Desember mendatang. Mereka Berharap bahwa Pj Walikota harus memahami karakteristik kota Mojokerto dan diterima di semua kalangan.

Ketua DPD Partai amanat Nasional ( PAN) Moeljadi mengatakan sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, Dan Penjabat Wali Kota Bab II Pasal 3 Pj Gubernur, Pj Bupati, dan Pj WaliKota yang diangkat harus memenuhi mempunyai pengalaman dalam penyelenggaraan pemerintahan yang dibuktikan dengan riwayat jabatan, pejabat ASN atau pejabat pada jabatan ASN tertentu yang menduduki JPT Pratama di lingkungan Pemerintah Pusat atau di lingkungan Pemerintah Daerah bagi calon Pj Bupati dan Pj Wali Kota, penilaian kinerja pegawai atau dengan nama lain selama 3 (tiga) tahun terakhir paling sedikit mempunyai nilai baik, tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

” Tentunya pilihan kami bahwa Pj akan menduduki kursi Walikota selama hampir satu tahun yakni Desember 2023 hingg Desember 2024 adalah mereka yang sesuai dengan kriteria undang undang atau peraturan yang ada, namun setidaknya harus memahami masyarakat Mojokerto “, jelasnya.

Saat disinggung siapa yang akan diusulkan dalam bursa Pj Walikota ia belum bisa menentukan untuk saat ini.

” Belum menentukan, yang jelas akan mengusulkan lebih dari satu, ” katanya.

Senada dengan Moeljadi, Ketua DPC Demokrat Mojokerto Deni Novinto menegaskan bahwa fraksinya belum mengusulkan nama nama untuk Pj Walikota namun ia memiliki kriteria sendiri.

” Untuk jadi Pj Walikota haruslah memiliki Pengalaman, Kemampuan kapabilitas, pengetahuan luas tentang kota Mojokerto, memahami tipologi sosial kemasyarakatan Mojokerto dan berintegritas,” tegasnya, Rabu (9/8/2023).

Sementara itu Anggota Fraksi Gerakan Keadilan Pembangunan, Agung Sucipto mengaku jika pembicaraan nama-nama Pj Walikota mulai menjadi perbincangan di tiap fraksi. Untuk fraksinya baru akan diajukan dan akan dibicarakan minggu depan.

“Masih rencana akan dibicarakan internal fraksi minggu depan. Kalau fraksi lainnya sudah ada pembahasan bahkan sudah ada yang bulat usung satu nama,” katanya.

Ia menambahkan dalam pembicaraan internal fraksi, memang sudah ada nama-nama yang diusulkan oleh setiap anggota dewan yang berasal dari tiga partai politik.

“Kalau nama memang ada beberapa nama yang sudah masuk bahasan tapi secara resmi baru minggu depan dibahas,” imbuhnya.

Berbeda dengan anggota Dewan lainya, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Sony Basuki Rahadjo mengatakan fraksi Golkar belum memulai pembahasan nama Pj.

“Belum ada pembahasan, kalau obrolan rumor-rumor nama sudah tapi belum kongkrit. Kita masih fokus pelepasan caleg oleh DPD Jatim,” katanya.

Namun untuk kriteria nama, Sony mengaku akan mengusulkan pejabat yang mampu melaksanakan program kerja Walikota Ning Ita, dan memiliki kemampuan komunikasi dengan dewan yang baik dan mengayomi semua ASN Pemkot Mojokerto.

“Nama masih kita rahasiakan sampai waktunya kita akan lepas ke publik. Yang jelas harus mampu melaksanakan program Ning Ita, mampu berkomunikasi dengan legislatif, on the track dan memberi manfaat bagi semua,” pungkasnya. ( Roe)

Exit mobile version