Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Jalur pendakian Gunung Penanggungan resmi ditutup sementara menyusul insiden yang menewaskan seorang pendaki asal Mojokerto di kawasan Gunung Bekel, Trawas, pada, Jumat (6/12/2024) lalu.
Kepala RPH Trawas, Sukirno, mengonfirmasi bahwa penutupan jalur pendakian berlaku mulai Sabtu, 7 Desember 2024. Penutupan ini berdasarkan surat dari Perhutani KPH Pasuruan dan mencakup jalur-jalur pendakian di Tamiajeng, Kedungudi, Jolotundo, Kunjorowesi Ngoro, hingga wilayah Pasuruan.
“Menurut surat edaran, jalur pendakian ditutup hingga 14 Desember 2024,” jelas Sukirno pada, Senin (9/12/2024)
Selain karena insiden tragis tersebut, penutupan ini juga dilakukan mengingat kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Hujan deras menyebabkan jalur menjadi licin dan rawan banjir bandang dari area puncak.
“Kami telah memasang spanduk pengumuman penutupan dan memastikan petugas di pos-pos pendakian siap siaga untuk mencegah pendaki yang mencoba masuk,” tambah Sukirno.
Tragedi yang terjadi menimpa seorang pelajar perempuan, Whiscyka Zafira Islamay Agustin (17) dari Desa Sumengko, Jatirejo, Mojokerto. Cika, demikian ia dipanggil, tewas terseret banjir bandang di jalur Gunung Bekel pada Jumat siang.
Korban mendaki bersama seorang rekan, MU (16), warga Mojoagung, Jombang, melalui jalur Jolotundo sekitar pukul 12.00 WIB. Saat turun di tengah hujan deras pukul 15.20 WIB, mereka melintasi aliran air musiman di Watu Talang. Korban terseret arus sejauh 1,5 kilometer sebelum ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi tak bernyawa di atas batu. Barang-barang miliknya ditemukan lebih dahulu oleh tim pencari.
Sementara itu, rekan korban berhasil menyelamatkan diri. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat mendaki, terutama di tengah cuaca buruk. (Diy)